Afghanistan Belajar Model Pemberantasan Korupsi dari KPK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Delegasi Afghanistan mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta untuk mempelajari model pemberantasan korupsi yang diterapkan oleh KPK.
"Hari ini kami bertemu dengan delegasi Afghanistan, Menteri Kehakiman Abdul Baseer Haidari dan Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia. Tujuan pertemuan untuk mempelajari apakah model KPK bisa juga dibuat di Afghanistan karena mereka belum memiliki badan antikorupsi sampai sekarang," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, hari Rabu (8/3).
Menteri Abdul mengatakan dalam kunjungan ke KPK, pihaknya membawa 16 orang termasuk Penasihat Presiden Bidang Anti-Korupsi, Wakil Jaksa Agung, Kepala Tinggi Pengawasan Anti-Korupsi, Direktur Pengendalian Tindak Pidana Korupsi, dan lain-lain.
"Di Afghanistan, setelah Taliban jatuh pada 2001 ada pemerintahan baru. Di pemerintahan baru itu, sesuai lembaga internasional tingkat korupsinya nomor dua. Banyak bantuan datang setelah Taliban jatuh, ada bantuan dari LSM dan PBB tetapi mereka tidak bisa kontrol, semua uang yang datang dihabiskan sehingga Afghanistan tingkat korupsinya nomor dua," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, pemerintahan baru Afghanistan bekerja keras melawan korupsi sehingga peringkat menjadi nomor delapan dengan kerja dari semua pejabat pemerintah di sana.
"Setiap Sabtu kami lakukan rapat ada Presiden, Wakil Presiden, Menteri-Menteri, dan beberapa anggota DPR mereka semua bekerja keras lawan korupsi dan makanya bisa sukses. Selain itu, Jaksa Agung dan Mahkamah Hukum juga bekerja keras untuk lawan korupsi," ucap Abdul Baseer.
Setelah rapat dengan KPK, ia mengatakan delegasi Afghanistan sudah banyak mendengar dan mendapatkan pengalaman di mana nantinya bisa diterapkan di Afghanistan untuk melawan korupsi.
"Kami pilih Indonesia salah satunya karena dalam laporan PBB sering disebut Indonesia sukses lawan korupsi melalui KPK, dan kami juga punya hubungan dekat dengan Indonesia," ujarnya.
Sementara Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani menyatakan bahwa pengalaman belajar pemberantasan korupsi di KPK nantinya akan dibawa ke Afghansitan.
"Saya ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya karena KPK terima kami di sini dan Insya Allah kami akan bawa pengalaman ini ke Afghanistan. Kami harap hubungan Indonesia dengan Afganistan bisa lebih erat," kata Roya Rahmani. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...