Afghanistan Bunuh Penyerang Universitas Kabul
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Pasukan keamanan Afghanistan telah membunuh orang nomor dua dalang serangan berdarah di Universitas Kabul bulan ini yang menewaskan 22 orang, kata wakil presiden negara itu, hari Senin (16/11).
Wapres Afghanistan, Amrullah Saleh, mengatakan "dalang kedua" yang tidak disebutkan namanya itu tewas di Provinsi Paktia, dan orang nomor tiga yang bertanggung jawab atas operasi itu ditangkap.
Tiga pria bersenjata mengamuk di Universitas Kabul pada 2 November, meledakkan granat dan menyebarkan tembakan senapan otomatis ke seluruh kampus selama beberapa jam.
Serangan itu diklaim oleh kelompok ekstremis ISIS, meski pemerintah menyalahkan itu dilakukan oleh Taliban.
Afghanistan bergulat dengan gelombang kekerasan yang memburuk meskipun pemerintah mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban di Qatar. Pembicaraan itu mengikuti kesepakatan antara Amerika Serikat dan kelompok Islam garis keras untuk menarik semua pasukan AS dari apa yang telah menjadi perang terpanjang di Amerika.
Saleh mengatakan, pelaku penyerangan Universitas Kabul telah melakukan survei di kampus dan mengidentifikasi kelemahan keamanan sebelum melancarkan serangan. "Mereka berpakaian seperti mahasiswa dan memasuki kampus dengan tas penuh senjata," kata Saleh dalam sebuah laporan yang diposting di halaman Facebook-nya.
“Tidak ada yang memeriksa tas mereka. Rencana mereka adalah jika mereka tertangkap, mereka akan menembak polisi dengan pistol."
Tariq Arian, juru bicara kementerian dalam negeri, mengatakan pada hari Senin bahwa setelah penyelidikan, sejumlah petugas polisi telah dipecat karena "mengabaikan tugas mereka." Mereka masih diperiksa, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pejabat lain mengatakan pelaku utama juga telah ditangkap, dan menyebutnya bernama Mohammad Adel, yang menurut mereka direkrut oleh jaringan Haqqani, afiliasi dari Taliban.
Jaringan Haqqani telah lama dituduh melakukan serangan brutal terhadap pasukan Barat dan warga sipil, dan telah dicap sebagai kelompok teroris oleh AS. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...