Afghanistan: Serangan Bom di Masjid Kabul, Lima Tewas
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya lima warga sipil tewas dalam ledakan bom di pintu masuk sebuah masjid di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada hari Minggu (3/10), kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban.
Qari Saeed Khosti membenarkan kematian tersebut. Laporan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh bom pinggir jalan. Tiga tersangka telah ditangkap, kata Bilal Karimi, juru bicara resmi Taliban. Dia menambahkan, penyelidikan sedang berlangsung.
Mohammad Israil, seorang warga Kabul, mengatakan dia mendengar ledakan itu. “Saya mendengar suara keras. Semua orang melarikan diri.”
Bom itu menargetkan Masjid Eidgah yang luas di Kabul, di mana upacara peringatan diadakan untuk ibu juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid. Dia kemudian mentweet bahwa serangan itu telah merenggut nyawa warga sipil.
Pejuang Taliban tidak terluka dalam serangan itu, kata juru bicara Taliban, Bilal Karimi. Mereka yang tewas dalam serangan itu adalah warga sipil yang berdiri di luar gerbang masjid. Dia tidak memberikan angka untuk jumlah yang tewas dan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.
Sebuah rumah sakit darurat yang didanai Italia di Kabul men-tweet telah menerima empat orang terluka dalam ledakan itu.
Setelah ledakan, area di sekitar masjid ditutup oleh Taliban, yang menjaga keamanan dengan ketat. Kemudian pada sore hari situs itu dibersihkan. Satu-satunya tanda ledakan adalah kerusakan ringan pada lengkungan ornamen di gerbang masuk.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada pertengahan Agustus, serangan kelompok militan ISIS terhadap mereka meningkat. Kebangkitan kelompok ini telah meningkatkan kemungkinan konflik yang lebih luas antara dua kelompok ekstremis.
ISIS mempertahankan kehadiran yang kuat di Provinsi Nangarhar dan menganggap Taliban sebagai musuh. ISIS telah mengklaim beberapa serangan terhadap Taliban, termasuk beberapa pembunuhan di ibu kota Provinsi Jalalabad.
Serangan hari Minggu adalah yang pertama menargetkan ibu kota sejak akhir Agustus ketika seorang pembom bunuh diri ISIS menargetkan upaya evakuasi Amerika Serikat di luar bandara internasional Kabul. Ledakan itu menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 anggota militer AS dan merupakan serangan paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun.
Serangan itu diklaim oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS, yang biasa disebut sebagai ISIS-K atau ISIS di Provinsi Khorasan.
Serangan di Kabul sejauh ini jarang terjadi, tetapi dalam beberapa pekan terakhir ISIS telah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka memperluas jejaknya di luar wilayah timur dan lebih dekat ke ibu kota.
Pada hari Jumat, pejuang Taliban menyerbu tempat persembunyian ISIS di utara Kabul di Provinsi Parwan. Serangan itu terjadi setelah sebuah bom pinggir jalanyang diledakkan ISIS melukai empat pejuang Taliban di daerah itu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...