Afrika Laporkan 1.597 Kasus Cacar Monyet, 66 Meninggal
DAKKAR, SATUHARAPAN.COM-Afrika telah mendokumentasikan 1.597 kasus dugaan cacar monyet sejak awal 2022, di mana 66 di antaranya berakibat fatal, penjabat direktur badan kesehatan masyarakat terkemuka Afrika, Ahmed Ogwell Ouma, mengatakan pada hari Kamis (16/6).
Penyakit ini belum dapat dikendalikan di benua itu, katanya, seraya menambahkan bahwa ketika kampanye vaksinasi cacar mulai menjangkau cacar monyet di seluruh dunia, itu harus dimulai di Afrika.
“Posisi kami adalah bahwa vaksinasi adalah alat penting dan perlu dimulai di sini di Afrika,” kata Ouma dalam pengarahan mingguan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika.
“Di sini… bebannya lebih besar, risikonya lebih tinggi, dan penyebaran geografisnya juga lebih luas,” katanya.
Negara-negara Afrika yang telah melaporkan kasus yang dikonfirmasi adalah Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Nigeria, Maroko, Ghana, Liberia dan Sierra Leone, kata Ouma.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan komite darurat pekan depan untuk menilai apakah wabah cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Monkeypox adalah endemik di beberapa bagian Afrika. Lebih dari 30 negara di mana penyakit virus tidak endemik telah melaporkan wabah tahun ini, kebanyakan di Eropa. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...