Agensi K-pop BTS Minta Maaf atas T-shirt Bergambar Bom Atom
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Agensi yang menangani grup K-pop BTS pada hari Selasa (13/11) meminta maaf atas kasus T-shirt bergambar ledakan bom atom di Jepang yang dikenakan salah satu anggota BTS, dan juga kasus mengenakan topi berlambang Nazi.
Agensi Big Hit Entertainment, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Kantor Berita Kyodo, 14 November, dengan tulus meminta maaf atas apa yang terjadi, kepada kelompok-kelompok Jepang dan Korea yang mewakili korban bom atom, “untuk menjelaskan dan meminta maaf atas luka yang disebabkan oleh masalah itu.”
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa semua staf dan seniman Big Hit, termasuk BTS, tidak menganggap ringan perang atau bom atom. Kami menentang hal itu, dan kami tidak memiliki niat untuk menyakiti mereka yang jadi korban bom atom.”
Ditambahkan, mereka yang terlibat “tidak melakukan observasi yang memadai” sebelum para seniman mengenakan pakaian yang tidak disengaja memunculkan persoalan itu, “Untuk itu kami dengan tulus meminta maaf telah membuat tidak nyaman.”
Seperti dikabarkan sebelumnya, TV Jepang TV Asahi Corp, baru-baru ini membatalkan konser grup itu di tengah kontroversi anggota BTS, Jimin, mengenakan kaus yang berkaitan dengan Hari Pembebasan Korea, yang jatuh pada 15 Agustus.
T-shirt itu bertuliskan dalam bahasa Inggris “Patriotisme”, “Sejarah Kami”, “Pembebasan”, dan “Korea”, dengan foto hitam-putih dari awan jamur yang menggambarkan ledakan bom atom hebat menjulang. Warga Korea merayakan akhir pemerintahan kolonial Jepang pada tahun 1945.
Awal bulan ini juga, sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi internasional mengecam BTS karena “menganggap enteng kenangan masa lalu yang menyakitkan”, setelah anggota grup berpose untuk pemotretan mengenakan topi dengan logo SS Nazi.
LSM Yahudi yang disebut Aksi Sosial Global dari Simon Wiesenthal Center juga menggambarkan bendera-bendera yang muncul di panggung konser kelompok sebagai “sangat mirip dengan Swastika Nazi”.
Mengenai insiden itu, agensi itu mengatakan BTS tidak bermaksud mempromosikan cita-cita totalitarianisme atau ekstremisme. “Kami menentang hal-hal itu. Kami tidak punya niat untuk menyakiti mereka yang menjadi korban.”
“Namun, kesalahan terletak pada perusahaan Big Hit, yang tidak melakukan observasi sebelumnya. Kami ingin menjelaskan, berkaitan dengan masalah di atas, para seniman kami tidak salah.”
Perusahaan itu berjanji untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang latar belakang sosial, sejarah, dan budaya, “dan lebih berhati-hati agar tidak melukai siapa pun.”
BTS, juga dikenal sebagai Bangtan Boys, adalah boyband Korea beranggotakan tujuh orang yang memulai debutnya pada tahun 2013. Pada bulan Mei tahun ini, grup ini mencapai puncak tangga album Billboard 200 dengan rilis baru Love Yourself: Tear.
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...