Ahok Harus Dijamin Hadir di Ruang Publik Tanpa Kriminalisasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekjen Persekutuan Gereje-gereja di Indonesia (PGI), Gomar Gultom, yang juga tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil untuk konstitusi (AMSIK), menyatakan dukungannya atas hak Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk bisa menjalani masa kampanye serta Pilkada DKI dengan baik tanpa dikriminalisasi.
“Pak Ahok juga harus dijamin keberadaannya untuk tampil di ruang publik dalam menyampaikan visi dan misi tanpa dikriminalisasi. Dalam kerangka itu, AMSIK melihat betapa pentingnya agar tidak ada seorang calon pemimpin pun yang dihalangi dan dikriminalisasi,” ujar Gomar dalam Konferensi Pers Penjaminan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar Tak Ditahan, hari Jumat (20/1) siang, di Tjikinii Lima, Jakarta Pusat.
Dari konferensi pers, diketahui Ahok oleh penuntut umum dalam persidangan dugaan penodaan agama yang tengah dijalaninya mendapat tekanan untuk menjalankan penahanan. Sedangkan, saat ini Ahok tengah berada dalam masa kampanye dengan rutin mengunjungi langsung warga DKI, yakni yang kerap disebut dengan ‘blusukan’.
Gomar menilai, tekanan tersebut merupakan bentuk kriminalisasi yang bisa menghalangi hak konstitusional Ahok. Padahal, tidak seharusnya hal itu terjadi.
“Dengan adanya penghalangan hak konstitusional kepada salah satu kandidat, bukan hanya kandidat yang dirugikan, tapi kita semua juga dirugikan karena Pilkada DKI menjadi tidak berkualitas,” ujar Gomar.
Dengan alasan itu, Gomar yang tergabung dalam AMSIK bersatu untuk menolak adanya tindakan-tindakan yang dianggap melanggar hak Ahok sebagai calon gubernur.
“Kami dari AMSIK memberikan diri agar Ahok di tengah proses hukumnya tidak dihalangi hak-haknya melalui penahanan. Selain itu, tujuannya supaya pilkada bisa berkualitas. Agar semua tahu visi misi seluruh kandidat dan menjadi tidak sembarang pilih,” tuturnya.
Gomar mengajak masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai Pancasila agar intoleransi di Indonesia tidak dapat bertumbuh dan berkembang pesat.
“Mari kembali ke Pancasila yang bisa merajut baik agama maupun suku. Semua agama pasti terakomodasikan dengan Pancasila. Pancasila pasti mempersatukan, bukan memecah belah,” katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...