Ahok Ingin Atasi Banjir Tanpa Minta Dana DPRD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perseteruan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tampaknya memanas di tengah situasi banjir yang melanda beberapa titik di Ibu Kota sejak Senin (9/2) dini hari.
Perseteruan karena berkas rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dikembalikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akibat adanya dugaan oknum DPRD yang bermain di belakangnya tidak diambil pusing oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Saat ditemui awak media pada Senin (9/2) malam di ruangannya, yakni di Kantor Gubernur, Jakarta Pusat, pria yang akrab disapa Ahok itu tampak tengah memantau banjir melalui smartphone-nya.
Ahok yang sebelumnya sempat naik darah karena listrik di daerah Waduk Pluit padam dan menyebabkan 10 dari 12 pompa air mati sejak Senin pagi hingga siang dan mengakibatkan genangan terus naik, semalam tampak lebih tenang karena banjir mulai menyurut.
Dalam waktu dekat, Ahok menargetkan Pemprov akan memperbaiki beberapa pompa air yang rusak akibat kelelahan dan melakukan perawatan lebih intensif.
Ahok juga merencanakan pengadaan genset di Waduk Pluit, agar jika listrik padam, pompa tetap nyala.
“Kita mau kejar tahun ini siap banjir. Kita harus siap Rp 18 triliun untuk perkuat tanggul, beli genset, dan sebagainya. Kalau ada persoalan terus gini sama DPRD, ini masalah nggak akan selesai. Maka, gimana caranya kita dapat Rp 18 triliun tanpa minta ke DPRD,” kata Ahok Senin malam.
Dana yang cukup besar itu rencananya akan diupayakan dengan meminta bantuan pihak-pihak swasta. Menurutnya, Waduk Pluit adalah kunci dari persoalan banjir di Jakarta.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...