Ahok: Masih Ada Oknum Dishubtrans Terima Setoran dari Metro Mini
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menilai masih ada oknum pegawai Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta yang menerima setoran dari sopir Metro Mini, baik terkait penertiban maupun uji kir kendaraan transportasi massal.
"Karena semua orang tahu, ngetem-ngetem kan gara-gara kejar setoran, ngebut-ngebut juga. Sopir nggak ada SIM, juga nembak. Orang di lapangan oknum di Dishub juga dapat setoran. Memang semua ini satu set. Kir mobil, juga nyogok. Kalau mau ngomong jujur, di kir kan nggak ada yang lolos. Tapi kalau nggak lolos pun, di lapangan dipakai nggak? Ternyata dipakai juga," kata gubernur yang lebih akrab dipanggil Ahok itu, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari Senin (7/12)
Selain itu, Ahok juga menyalahkan sistem setoran dan amburadulnya manajemen, hingga tidak jelasnya pemilik perusahaan Metro Mini sebagai penyebab kecelakaan antara Metro Mini B 80 dengan commuter line, pada hari Minggu (6/12) di pintu perlintasan kereta Angke, tidak jauh dari Stasiun Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Ahok berpendapat, pihaknya sudah menawarkan revitalisasi Metro Mini dengan skema rupiah per kilometer (Rp/Km). Namun, gagal lantaran tidak jelasnya pemilik perusahaan Metro Mini.
"Sebenarnya kami sejak bulan Juni, sudah menawarkan kepada mereka. Tapi, ini ternyata perorangan. Kami enggak ketemu pemilik Metro Mini siapa, karena perusahaannya semua ngotot. Makanya waktu itu saya tawarkan, sudahlah yang penting per orang tidak dirugikan, gabung saja dengan Transjakarta, kami bayar Rp/Km. Tapi masih banyak yang nggak mau, kan?" kata dia.
Sementara itu, Ahok melihat masih banyak warga memilih naik Metro Mini ketimbang bus Transjakarta.
"Kalau ada bus yang sama, mau naik yang mana? Pasti mau naik yang punya kami kan (Transjakarta, Red)? Makanya saya bilang sama Transjakarta, payah! Saya mau ganti seluruh direksi Transjakarta. Jujur saja. Karena selama satu tahun, bagi saya Transjakarta itu gagal total menjadi pesaing bus Ibukota," kata Ahok.
Ahok mengaku sudah sering meminta PT Transjakarta menambah armada. Adapun soal peluasan trayek nantinya pun bisa ditentukan kemudian.
"Saya bilang ke Transjakarta, beli saja bus yang banyak. Sopir seperti itu mahal gajinya. Nah, kira-kira kalau busnya tambah banyak, lebih pilih bus kami yang bagus hanya bayar Rp 3.500, dan pulang pergi untuk seluruh Jakarta hanya Rp 7.000, atau naik Metro Mini lagi?" dia memberi gambaran.
Sebelumnya, terjadi peristiwa kecelakaan antara Metro Mini jurusan Kota-Kalideres dan commuter line pada hari Minggu (6/12) sekitar pukul 08:48. Dilaporkan 18 penumpang termasuk sopir dan kondektur Metro Mini tersebut tewas dan beberapa orang lainnya menderita luka-luka.
Korban tewas maupun luka-luka ditangani di sejumlah rumah sakit antara lain RSCM, RS Atma Jaya, RS Sumber Waras, dan RS Tarakan. Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah lantaran sopir Meto Mini nekat menerobos pintu perlintasan kereta api.
Editor : Sotyati
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...