Ahok Sudah Tandatangani Draft Perpres LRT

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengatakan telah menandatangani draf peraturan presiden (Perpres) kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) untuk segera diajukan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

“Sudah ada drafnya, ini tadi siang baru saya paraf per halaman untuk dimasukkan ke dalam Perpres,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (21/8).

Dalam draf perpres yang akan segera diajukan tersebut, termuat beberapa poin yang dipaparkan, di antaranya disebutkan, dua perusahaan properti besar akan menjadi pelaksana pembangunan prasarana LRT. Dua perusahaan itu yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) dan PT Adhi Karta (Tbk).

PT Jakpro akan mengerjakan prasarana wilayah DKI Jakarta, sedangkan PT Adhi Karya akan mengerjakan prasarana di wilayah kota mitra.

“Kita berhak menugaskan BUMD seperti pemerintah menugaskan BUMN membangun prasarana relnya. Prasarana rel ini adalah milik negara, nggak boleh milik swasta. Nanti untuk sarana operasionalnya baru dilelang,” ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (21/8).

Lelang operasional akan diserahkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sementara itu, untuk proses pembayaran dengan operator, pemerintah akan menggunakan sistem pembayaran rupiah per kilometer.

“Kita pengen bayarnya rupiah per km jadi semua operator, berapa banyak pun, bisa masuk. Nggak papa. Ini untuk nambah banyak kereta. Banyak operator nggak papa, tapi satu sistem pembayaran dan semua orang boleh masuk karena relnya prasarana milik pemerintah,” kata Ahok.

Setelah draf Perpres diajukan, Ahok berharap lelang dapat segera dilaksanakan dan peletakan batu pertama pun segera dilakukan. Paling cepat, prose peletakan batu pertama untuk pembangunan LRT akan dilaksanakan pada Januari 2016. 

Editor : Sotyati