Loading...
MEDIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:16 WIB | Minggu, 03 Mei 2015

AJI Sebut Polisi “Musuh Utama” Kebebasan Pers

Ilustrasi. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengatakan dari 37 kasus kekerasan yang menimpa jurnalis di Indonesia sejak 3 Mei 2014 hingga 3 Mei 2015, pelaku kekerasan terbanyak adalah aparat kepolisian, yakni sebanyak 11 kasus.

"Dari total 37 kasus kekerasan, sebelas di antaranya dilakukan polisi," ujar Ketua AJI Indonesia Suwarjono, di Jakarta, Minggu (3/5).

Suwarjono menjelaskan, data tersebut merupakan pantauan AJI selama setahun terakhir. Di mana kekerasan terjadi dalam bentuk larangan meliput hingga perampasan alat kerja. Bahkan, polisi tega menganiaya wartawan yang tengah melakukan liputan.

"Dan semua kasus kekerasan atas jurnalis yang dilakukan polisi tidak pernah diselesaikan sampai ke jalur hukum," kata dia.

Pada peringkat kedua, kata dia, pelaku kekerasan pada jurnalis marak dilakukan orang tak dikenal (enam kasus), satuan pengamanan atau keamanan (empat kasus), massa (empat kasus), dan sisanya oleh berbagai macam profesi lainnya.

"Tapi polisi yang paling istimewa. Karena sejak penghargaan ini digelar tahun 2007, polisi sudah menerima penghargaan serupa sebanyak empat kali, yakni tahun 2010, lalu 2012, dan 2013," ujar Suwarjono.

AJI juga mencatat rapor merah polisi dalam menangani kasus pembunuhan terhadap jurnalis. Delapan kasus pembunuhan yang terjadi sejak tahun 1996 belum diusut tuntas. Berkas penyidikan kematian wartawan Bernas, Muhammad Fuad Syafrudin alias Udin, bahkan terlanjur kadaluarsa sejak Agustus 2014.

"Data tersebut menandakan polisi gagal mereformasi diri sebagai pelayan dan pengayom publik," ujar dia.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto tak membantah data tersebut. Meski demikian, kata dia, polisi tak membiarkan anggotanya yang melakukan kekerasan.

"Selama ini kepolisian telah mendorong agar kasus-kasus itu diungkap, dan kami akan melakukan proses hukum terhadap aparat kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis asal disertai bukti-bukti,” ujar dia. (bbc.co.uk)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home