Akhirnya Rupiah dan IHSG Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (5/2) sore bergerak menguat sebesar dua poin menjadi Rp 12.197 dibanding hari sebelumnya Rp 12.199 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada saat yang sama ditutup menguat sebesar 32,05 poin didorong sentimen positif dalam negeri.
"Nilai tukar rupiah bergerak cukup stabil dengan tren penguatan setelah data-data ekonomi Indonesia yang dirilis dinilai positif oleh pelaku pasar," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa tren penguatan rupiah terjadi sejak data inflasi domestik pada Januari 2014 sebesar 8,2 persen atau mengalami penurunan secara tahunan, surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2014 sebesar 1,5 miliar dolar AS, dan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2013 sebesar 5,78 persen.
Ia menambahkan Bank Indonesia (BI) yang terus menjalankan kebijakannya untuk menjaga stabilitas ekonomi berkelanjutan dapat terus mendorong nilai tukar rupiah berada dalam tren menguat.
Menurut Rully, sentimen positif dari dalam negeri itu dapat mengimbangi faktor eksternal yang negatif menyusul kabar yang beredar di pasar bahwa bank sentral AS (the Fed) akan agresif dalam mengurangi stimulus keuangannya (tapering off).
"Ekspektasi ekonomi AS yang akan terus tumbuh akan mendorong the Fed mengurangi stimulusnya secara agresif, ucapnya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (5/2), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 12.172 dibanding sebelumnya (4/2) di posisi Rp 12.248 per dolar AS.
IHSG Ditutup Menguat
IHSG BEI ditutup naik sebesar 32,05 poin atau 0,73 persen ke posisi 4.384,31. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 7,38 poin (1,01 persen) ke level 734,00.
"Apresiasi mata uang rupiah, serta data pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5,78 persen menjadi salah satu penopang indeks BEI," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan, sentimen yang cenderung positif itu mendorong pelaku pasar saham asing kembali mengambil posisi beli saham. Data perdagangan saham BEI mencatat investor asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 144,150 miliar pada Rabu ini.
Sementara itu, Analis Riset Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan IHSG BEI berhasil menutup perdagangan di area positif sehingga menunjukkan bahwa bursa saham domestik berada di jalur tren penguatan.
Ia menambahkan secara teknikal, indeks BEI dapat melanjutkan kenaikan bergerak di level 4.348-4.432 poin pada Kamis (6/2).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 212.536 kali dengan volume mencapai 3,46 miliar lembar saham senilai Rp 4,08 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 128,39 poin (0,60 persen) ke level 21.269,38, indeks Nikkei naik 171,91 poin (1,23 persen) ke level 14.180,38 dan Straits Times melemah 0,90 poin (0,03 persen) ke posisi 2.964,90. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...