Akibat Invasi Rusia, Ukraina Alami Kerugian Hingga US$1 Triliun
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan kerusakan hampir US$1 triliun, kata seorang pejabat pemerintah Kiev pada hari Kamis (22/9), saat perang menghancurkan ekonomi negara itu.
Dalam hal “biaya langsung dan tidak langsung” Ukraina telah menderita kerugian “hampir US$1 triliun”, kata Oleg Ustenko, penasihat ekonomi Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Angka itu setara dengan lima kali PDB tahunan Ukraina sebelum invasi pada Februari, kata Ustenko di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman di Berlin.
Pejabat itu sebelumnya memperkirakan kerusakan yang disebabkan oleh invasi pasukan Rusia dalam dua pekan pertama perang berjumlah sekitar US$100 miliar.
Penghancuran dan pemindahan (pengungsian) sebagai akibat dari konflik adalah “masalah yang signifikan untuk pembiayaan publik,” kata Ustenko.
Banyak bisnis yang belum hancur "tidak bekerja dengan kapasitas penuh atau mereka bekerja hanya beberapa jam sehari," katanya.
“Itu berarti anggaran akan menerima jauh lebih sedikit dibandingkan dengan apa yang diharapkan pada awalnya.” Meskipun ada pemotongan drastis untuk pengeluaran pemerintah, pemerintah Ukraina mengalami defisit lima miliar euro (setara US$ 4,9 miliar) per bulan sejak invasi, kata Ustenko. .
Pada tahun 2023 mendatang, Kiev memperkirakan kesenjangan akan menyempit menjadi sekitar 3,5 miliar euro, tambahnya.
Sekutu telah bergegas untuk memompa Ukraina dengan bantuan untuk mengisi kesenjangan, dengan Bank Dunia, Uni Eropa dan negara-negara G7 menjanjikan miliaran uang tunai.
Pemerintah Ukraina memperkirakan ekonomi akan menyusut 35 hingga 40 persen tahun ini, kata Ustenko.
Penurunan itu adalah "penurunan terdalam dalam PDB kami yang kami alami sejak 1991" dan berdirinya negara Ukraina modern, tambahnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...