Akibat Penemuan Semut Asing Pelabuhan Darwin Ditutup
DARWIN, SATUHARAPAN.COM - Aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Darwin, Australia, terpaksa dihentikan, hari Jumat (28/8) gara-gara ditemukannya semut hitam yang bukan merupakan jenis semut setempat.
Menyusul penemuan semut asing tersebut di luar area karantina pelabuhan, pemerintah Australia Utara (Northern Territory) langsung memerintahkan penghentian aktivitas bongkar-muat barang.
Areal di sekitar lokasi penemuan semut itu diisoliasi untuk memberi kesempatan kepada petugas dalam mengatasi kemungkinan risiko penyebaran semut penjelajah itu.
Semut itu sebenarnya telah ditemukan awal Agustus ini namun masih berada dalam area karantina di pelabuhan. Namun setelah ditelusuri lebih jauh, semut ini ternyata telah menyebar ke area radius 2 km di sekitarnya.
Semut jenis penjelajah diketahui hidup di Timor Leste dan Malaysia, namun kondisi Australia diperkirakan juga cocok bagi kembang biak semut ini.
Kementerian Industri dan Perikanan Australia Utara, mengatakan "Area pelabuhan akan tetap berada dalam pengawasan hingga dua tahun ke depan, sampai benar-benar bisa dinyatakan terbebas dari semut tersebut."
Saat pertama kali ditemukan, pihak berwenang sengaja tidak membunuh semut-semut tersebut dengan tujuan dapat menemukan koloninya. Kini, para petugas sibuk memberantas koloni semut itu di sekitar area pelabuhan.
Pada tahun 2013 semut penjelajah warna hitam pernah ditemukan di lahan seluas 60 hektar di Bandara Perth, dan hingga kini area tersebut belum pernah dinyatakan terbebas dari semut jenis tersebut. (australiaplus.com)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...