Aksi Damai Gaza: Maradona Temui Paus Fransiskus di Roma
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Diego Maradona bertemu dengan pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus pada Senin (1/9) untuk menghadiri acara sepak bola amal yang digelar sebagai wujud aksi perdamaian di Gaza, Palestina.
Dalam acara tersebut, Maradona dan legenda sepak bola lainnya berada di antara 400 penonton yang memadati lokasi digelarnya acara bersama para pemain dan penyelenggara pertandingan amal. Pertandingan yang digelar pada Senin (1/9)malam waktu setempat merupakan promosi kerja sama antarumat beragama sebagai wujud aksi perdamaian di Gaza.
Paus membacakan latar belakang pemain pertandingan amal di Balairung Besar Vatikan. Setelah itu, para pemain berbaris antre untuk berjabat tangan dengan paus yang kini memimpin sekitar 1,2 miliar umat Katolik Roma di dunia.
Maradona yang telah membawa pemain Argentina merebut kejuaraan Piala Dunia pada tahun 1986 dan bermain di klub Napoli Italia duduk di barisan depan menunggu giliran berjabat tangan dengan paus.Para pemain yang telah selesai berjabat tangan dengan paus dan hendak kembali ke kursi masing-masing menyempatkan diri menghampiri Maradona untuk sekadar berfoto bersama dan berjabat tangan.
Ketika tiba gilirannya, Maradona memberikan sebuah jersey Argentina berwarna biru-putih terang bernomor punggung 10 dengan nama punggung Francisco dan mengobrol dengan rekan-rekan senegaranya.
“Paus Fransiskus bahkan lebih besar dari Maradona," kata mantan kapten sekaligus pelatih Argentina itu kepada wartawan. Ia juga menambahkan bahwa Paus Fransiskus telah menjadi sosok yang inspiratif bagi dirinya sehingga ia kembali menganut agama.
"Kita semua harus meniru Paus Franiskus. Jika masing-masing dari kita memberikan sesuatu kepada orang lain, tak seorang pun di dunia akan kelaparan," kata Maradona yang mengenakan setelan gelap saat menghadiri acara kepausan.
Dalam sambutannya, Paus Fransiskus mengutarakan harapan agar pertandingan yang digelar Senin (9/1) malam di Olympic Stadium Roma dapat membantu membangun eksistensi perdamaian antarsemua umat beragama di dunia.
"Diskriminasi adalah penghinaan," kata Paus. Paus juga menambahkan bahwa hidup berdampingan juga dapat ditunjukkan dalam suatu pertandingan olahraga, khususnya sepak bola, yang bisa menjadi sarana perdamaian.
Pertandingan Senin (9/1) malam diselenggarakan atas saran dan arahan dari paus. Selain Maradona, pemain sepak bola yang turut berpartisipasi ialah Zidane Zidane (Islam) dan Robert Baggio (Buddha).
Hasil dari pertandingan akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Scholas Ocurrentes, sebuah oraganisasi pendidikan yang didirikan oleh Paus Fransiskus untuk membantu anak-anak miskin di Argentina.
Editor : Bayu Probo
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...