Aksi Demo Mendukung Gubernur Ahok

Puluhan massa yang tergabung dalam Barisan Insan Muda (BIMA) dan Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) saat menggelar aksi di kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/3) mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dengan anggaran dana siluman sebesar 12,1 triliun rupiah yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Para peserta aksi saat menggelar orasi di depan gedung Balai Kota, Jakarta Pusat untuk memberi dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sejumlah aparat kepolisian saat berjaga-jaga di pintu masuk gedung Balai Kota, Jakarta Pusat untuk mengamankan aksi unjuk rasa mendukung Gubernur DKI Jakarta terkait dengan APBD yang diduga ada dana siluman.

Para massa saat menggelar aksi mendukung Gubernur DKI Jakarta terkait dengan APBD 2015 yang diduga ada dana siluman membawa atribut seperti spanduk dan poster.

Para massa pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang membawa alat pengeras speaker untuk orasi di depan gedung Balai Kota, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan massa yang tergabung dalam Barisan Insan Muda (BIMA) dan Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) gelar aksi dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Dalam aksinya BIMA dan Kaffah menyatakan sikapnya untuk meminta Ahok melaporkan dugaan dana siluman sebesar 12,1 triliun rupiah yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam Anggaran Dasar Belanja Daerah (APBD) 2015 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu menuntut untuk membubarkan DPRD, serta menolak hak angket yang digulirkan DPRD DKI Jakarta dan mendukung Gubernur DKI Jakarta sampai masa akhir jabatan tahun 2017.

Meski sempat diguyur hujan, aksi dukungan kepada Ahok terus berjalan, hingga sore ini. Sejumlah aparat kepolisian yang dikerahkan berjaga-jaga di pintu masuk gedung Balai Kota, Jakarta Pusat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja