Aksi Pemberian The World STATEMENTS Award on Religious Freedom 2013
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Korban pelanggaran hak konstitusional kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah, para pendamping korban dan lembaga serta pribadi pegiat isu ke-Bhinneka Tunggal Ika-an lintas iman yang tidak dapat disebut namanya satu persatu, memberikan Penghargaan “The World STATEMENTS Award on Religious Freedom 2013”, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Minggu (26/5) di seberang Istana Negara, Jakarta.
Menurut mereka, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih sebatas berwacana, menyampaikan pernyataan-pernyataan normatif tanpa tindakan berarti yang konkret untuk memastikan tegaknya UUD 1945 dalam konteks kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah.
Selanjutnya Indonesia membutuhkan pemimpin yang bertindak, yang memastikan segala bentuk teror, intimidasi, dan bahkan upaya pengusiran paksa, atau pembantaian, kelompok masyarakat dengan kepercayaan atau agama yang dianggap minoritas segera dihentikan dan para pelakunya menjalani proses hukum yang transparan dan tegas. Indonesia membutuhkan pemimpin yang bertindak, yang memastikan bahwa negara tidak lagi merasa berhak untuk mendiskriminasi dalam berbagai bentuknya para pemeluk kepercayaan lokal suatu daerah, untuk mengaku sebagai pemeluk salah satu agama yang secara salah kaprah dianggap sebagai “agama yang diakui negara”.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...