Aksi Penolakan WTO Di Kementerian Perdagangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) bersama dengan Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI) menggelar aksi menolak penyelenggaraan World Trade Organizations (WTO) yang digelar di Bali yang akan berakhir besok di Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).
Aksi penolakan diisi dengan teaterikal yang digelar di depan gedung Kementerian Perdagangan serta orasi dengan membawa atribut sebagai bentuk protes. Jatam bersama dengan LS-ADI dengan tegas menyatakan bahwa segala upaya yang dilakukan pemerintah dalam KTM-9 WTO di Bali semakin mempertegas watak pemerintah Indonesia yang keruk habis, jual cepat . Hal ini senada dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam KTT APEC lalu yang menyatakan secara terbuka memposisikan dirinya sebagai salesman perusahaan Indonesia.
Dalam KTM-9 WTO di Bali, pemerintah Indonesia malah mendukung penuh bangkitnya WTO dari mati suri dengan memaksakan Paket Bali yang tujuan utamanya adalah kemudahan dalam rantai pasokan komoditi (Supply Chain) serta pengurangan hambatan perdagangan antar negara anggota WTO. Hal ini tentu saja akan memuluskan jalan bagi industri negara-negara maju, karena merupakan jaminan bagi tersedianya bahan mentah murah dan ketersediaan pasar bagi mereka.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...