Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:28 WIB | Kamis, 21 November 2013

Aksi Peringatan Hari Perikanan Sedunia di Jakarta

Aksi Peringatan Hari Perikanan Sedunia di Jakarta
Aksi damai peringatan Hari Perikanan se-Dunia bersama KIARA digelar dengan membentangkan atribut spanduk dan poster di Tugu Selamat Datang, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/11) (Foto-foto : Dedy Istanto).
Aksi Peringatan Hari Perikanan Sedunia di Jakarta
Sejumlah perwakilan nelayan yang membawa atribut poster bertuliskan tentang nasib nelayan Indonesia saat aksi berlangsung.
Aksi Peringatan Hari Perikanan Sedunia di Jakarta
Sejumlah atribut poster bertuliskan tentang berbagai data dan nasib para nelayan saat aksi peringatan Hari Perikanan se-Dunia.
Aksi Peringatan Hari Perikanan Sedunia di Jakarta
Para perempuan nelayan dan juga KIARA yang ikut serta dalam aksi peringatan Hari Perikanan se-Dunia di Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) menggelar aksi damai di Tugu Selamat Datang, jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/11). Aksi ini dalam rangka  Peringatan Hari Perikanan se-Dunia. Kiara mengusung tema “ Di Laut Kita Sejahtera “ ini serentak dilakukan di berbagai wilyah. Di antaranya, Indramayu, Jepara, Pangkal Pinang, Langkat, Bau-bau, dan Manado.

Dalam peringatan hari Perikanan se-Dunia ini, sedikitnya ada 1.000 masyarakat nelayan bersama KIARA menyelenggarakan parade perahu nelayan, pameran bahari, dan penanaman mangrove serta penandatanganan petisi “Laut Lima Koma Delapan Juta”.

Selama 12 tahun terakhir, KIARA mencatat setidaknya pola pengelolaan perikanan nasional masih berkarakter colonial. Hal ini dirasa masih belum banyaknya nelayan sejahtera diantaranya banyak indikasi terjadinya korupsi, memperkaya juragan dan menelantarkan nelayan, menggusur nelayan dan merusak ekosistem pesisir dan laut, serta memfasilitasi pihak asing dan mengebiri hak konstitusional nelayan dan kebijakan yang tumpah tindih. Hal ini juga yang menyebabkan pengelolaan perikanan masih menggunakan ala kolonial yang mengakibatkan para nelayan belum sejahtera.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home