Aktivis: Hutan Tiongkok Terancam Meski Ada Larangan Penebangan
BEIJING, SATUHARAPAN – “Sepertiga hutan Tiongkok keberadaannya terancam terlepas dari larangan yang diumumkan Partai Komunis, untuk penebangan komersial di hutan alami,“ kata aktivis, Rabu (4/11).
Sejumlah besar wilayah hutan dihancurkan, saat periode ekspansi ekonomi pesat Tiongkok, namun kekhawatiran terhadap lingkungan menyebabkan peningkatan larangan. Langkah itu dimasukkan ke dalam panduan yang diterbitkan Partai Komunis untuk rencana Tiongkok lima tahun ke depan.
“Meski demikian, janji tersebut tidak membuat hutan alami di negara itu aman,“ kata Greenpeace dalam sebuah pernyataan.
Peraturan saat ini, mengizinkan sebagian hutan ditunjuk sebagai hutan berkualitas rendah, yang kemudian dinilai memenuhi syarat untuk pembebasan lahan sebelum ditanami kembali.
“Dalam beberapa kasus, para penebang memanfaatkan celah dalam aturan penebangan itu untuk mendapat keuntungan,“ kata Greenpeace.
Jika celah tersebut tidak diperbaiki, sepertiga hutan alami Tiongkok masih terancam pembabatan, bahkan setelah penebangan komersial dihentikan sepenuhnya pada 2017.
Dokumen Partai Komunis yang dikeluarkan pekan ini tidak memerinci tanggal berlakunya larangan itu, namun media pemerintah sebelumnya mengutip pejabat senior kehutanan yang mengatakan larangan tersebut akan diperkenalkan pada 2017. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...