Aktivis Mengadu Pencemaran Lingkungan Danau Toba ke Jokowi
Mereka melakukan aksi jalan kaki dari Danau Toba di Sumatera Utara ke Istana Negara di Jakarta, selama 44 hari.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menerima kedatangan aktivis lingkungan, Togu Simorangkir, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Jumat (6/8). Kedatangan Togu ke Istana dimaksudkan untuk menyampaikan secara langsung terkait isu lingkungan dan konflik lahan di area sekitar Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya, Togu Simorangkir bersama temannya, Anita Hutagalung dan Irwandi Sirait, melakukan aksi jalan kaki dari Danau Toba menuju Istana Negara, Jakarta, sebagai bentuk protes atas dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Selain itu, aksi ini juga merupakan respons atas bentrok PT TPL dengan masyarakat adat di Natumingka, Sumatera Utara.
Ketiganya melakukan perjalanan dari Makam Raja Sisingamangaraja XII, di Soposurung, Balige, hari Senin, 14 Juni 2021 lalu dan tiba di Jakarta setelah menempuh perjalanan selama 44 hari.
Ini Lho Ada Masalah di Danau Toba
“Tujuan dari aksi ini sebenarnya visinya itu adalah kelestarian Danau Toba untuk kesejahteraan generasi mendatang. Dengan misi aksi ini kita ingin mencari perhatian publik. Kita ingin mengatakan bahwa ini lho di Danau Toba, di Tano Batak sedang ada masalah,” kata Togu dalam keterangannya usai diterima Presiden.
Dalam pertemuan dengan Kepala Negara, Togu menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengetahui permasalahan lingkungan yang disampaikan oleh dirinya selaku perwakilan Tim 11 Aliansi Gerak Tutup TPL. Togu juga menyampaikan bahwa status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tidak sejalan dengan aktivitas-aktivitas yang merusak lingkungan.
“Bapak Presiden mengatakan tadi kerusakan-kerusakan lingkungan yang sudah terjadi, mari kita tanami. Pemerintah siap memberikan bibit pohonnya, dan rencananya Bapak Presiden akan datang November atau Desember untuk melakukan penanaman bersama dengan Tim 11 dan masyarakat adat,” katanya.
Penyelesaian Kasus Tanah Adat
“Tadi juga Bapak Presiden mengatakan ada 15 tanah adat yang akan diselesaikan bulan ini. Tadi saya sudah melihat lima yang sudah diselesaikan, dan sepuluh lagi akan diselesaikan beliau dalam bulan ini. Ini kabar gembira untuk masyarakat adat di sekitar Danah Toba,” tambahnya.
Di penghujung keterangannya, Togu menegaskan bahwa dengan menjaga dan melestarikan Danau Toba, generasi mendatang bisa turut menikmati keindahan dan kelestariannya. Untuk itu, ia berharap semua pihak bisa turut menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Danau Toba.
“Kita berharap investasi-investasi yang di sekitar Danau Toba juga memerhatikan tentang lingkungan hidup, jangan hanya fokus mengeruk keuntungan, tapi mengabaikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di masa mendatang,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Cara Mengatasi Biduran dengan Tepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menjelaskan penyebab biduran, salah sa...