Aktivitas Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meningkat, Warga Diminta Waspada
MANADO, SATUHARAPAN.COM-Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM mengingatkan masyarakat dan wisatawan tidak mendekati area Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Gunung api ini meningkat aktivitasnya, dan statusnya dinaikkan menjadi waspada.
Informasi dari PVMBG bahwa terjadi perkembangan aktivitas kegempaan sejak Bulan Januari 2022 hingga 16 April. Kegempaan berfluktuasi namun secara umum menunjukkan adanya peningkatan terutama gempa-gempa Vulkanik Dalam sejak tanggal 7 April 2022. Gempa Vulkanik Dalam (VA) ini terjadi akibat intrusi magma dari dalam dan mengindikasikan peningkatan aktivitas vulkanik di G. Ruang pada saat ini.
Peningkatan aktivitas vulkanik ini berpotensi untuk diikuti letusan meskipun tidak dapat dipastikan kejadiannya.
PVMBG dalam rekomendasinya menyebutkan warga masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diharapkan tidak melakukan kegiatan atau memasuki area Gunung Ruang pada radius 1,5 kilometer dari kawah/puncak dan sektoral 2,5 kilometer pada sektor timur, tenggara, selatan dan barat daya.
Masyarakat juga diharapkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya abu vulkanik jika erupsi terjadi.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan serta berharap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Catatan sejarah letusannya, potensi ancaman bahaya utama Gunung Ruang berasal dari erupsi eksplosif yang disertai lontaran material piroklastik ke segala arah dan aliran piroklastik (awan panas) terutama ke arah timur, tenggara, selatan dan barat daya.
Potensi bahaya letusan Gunung Ruang berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ruang dibagi dalam tiga tingkatan, di mana KRB-III adalah kawasan yang selalu terancam aliran awan panas, aliran lava dan gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi dan berbahaya.
Kawasan ini juga selalu terancam hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) berukuran lebih dari enam sentimeter, kawasan yang berpotensi terlanda lontaran batu (pijar) ini berada pada radius sekitar 2,5 kilometer dari pusat erupsi.
KRB-II adalah kawasan yang terancam aliran awan panas, aliran lava dan gas vulkanik dengan konsentrasi tinggi dan berbahaya. kawasan ini selalu terancam hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) berukuran dua sampai enam sentimeter dan berada pada radius sekitar lima kilometer dari pusat erupsi.
Berikutnya, KRB-I adalah kawasan yang berpotensi terlanda hujan abu, kemungkinan dapat terlanda lontaran batu dan perluasan lahar/awan panas.
Kawasan ini juga berpotensi terlanda aliran lahar yaitu yang berada di sepanjang daerah aliran sungai/di dekat lembah sungai atau di bagian hilir sungai yang berhulu di daerah puncak, area yang berpotensi dilanda lontaran batu ini berada pada radius tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...