Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 09:41 WIB | Rabu, 03 Januari 2024

Aktivitas Vulkani Gunung Lewotobi di NTT Meningkat, 2.200 Warga Dievakuasi

Aktivitas Vulkani Gunung Lewotobi di NTT Meningkat, 2.200 Warga Dievakuasi
Aktivitas vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, hari Selasa (2/1). (Foto: PVMBG).
Aktivitas Vulkani Gunung Lewotobi di NTT Meningkat, 2.200 Warga Dievakuasi
Salah satu posko pengungsian akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (2/1). (Foto: Antara)

FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 2.000 warga telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara di tengah meningkatnya aktivitas gunung berapi di gunung berapi di Indonesia bagian timur, kata seorang pejabat setempat pada hari Selasa (2/1).

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah meletus beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir, termasuk letusan pada hari Senin (1/1) yang memuntahkan abu vulkanik 1,5 kilometer (4.800 kaki) di atas puncaknya, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) .

Badan tersebut mencatat letusan lain dari Lewotobi Laki-Laki pada hari Selasa (2/1) tetapi awan abu dari gunung berapi tersebut tidak teramati, katanya dalam sebuah pernyataan.

Abu vulkanik dari letusan baru-baru ini telah berdampak pada dua kecamatan di dekat gunung Lewotobi Laki-Laki, menyebabkan lebih dari 2.200 warga mengungsi ke tempat penampungan sementara yang didirikan oleh pemerintah setempat, Benediktus Bolibapa Herin, seorang pejabat kabupaten Flores Timur, mengatakan kepada AFP pada hari Selasa (2/1).

“Ada 1.931 pengungsi di (kecamatan) Wulanggitang, dan 328 pengungsi di (kecamatan) Ile Bura,” kata Herin seraya menambahkan, jumlah pengungsi bisa bertambah karena semakin banyak masyarakat yang mencari keselamatan dari gunung berapi tersebut.

“Dengan meningkatnya status (Gunung Lewotobi Laki-Laki), masyarakat harus direlokasi ke zona aman untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Pihak berwenang pada hari Senin menaikkan status gunung berapi tersebut ke tingkat kewaspadaan tertinggi kedua di Indonesia dan memperluas zona pengecualian dari dua kilometer menjadi empat kilometer di sekitar kawahnya.

Abu gunung berapi juga memaksa Bandara Frans Seda, yang terletak lebih dari 80 kilometer jauhnya, ditutup sejak hari Senin, kantor berita Antara melaporkan. (dengan AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home