Loading...
FOTO
Penulis: Sabar Subekti 22:24 WIB | Sabtu, 28 Desember 2013

Aktivitas Warga Suku Tengger

Aktivitas Warga Suku Tengger
Anak-anak menjual bunga edelweir di kawasan wisata Bromo, Pasuruan. (Foto-foto: Ant)
Aktivitas Warga Suku Tengger
Petani membawa rumput dengan gerobag luncur.
Aktivitas Warga Suku Tengger
Perkampungan suku Tengger yang asri dan banyak disewakan untuk wisatawan.

PASURUAN, SATUHARAPAN.COM – Kegiatan warga masyarakat di daerah-daerah sering merupakan aktivitas yang unik, seperti yang terlihat dalam masyarakat di kawasan wisata Bromo, di mana sebagian merupakan warga suku Tengger, seperti terekam dalam foto-foto berikut ini.

Liburan sekolah berkaitan dengan hari raya Natal, dan tahun baru bisa diisi dengan berbagai kegiatan dan perjalanan wisata. Namun bagi sejumlah anak-anak di Indonesia hal itu mungkin terlalu mewah atau justru ada pelaung untuk kegiatan lain seperti yang dilakukan anak-anak dari suku Tengger di kawasan wisata gunung Bromo, Pasuruan.

Kawasan wisata yang rama didatangi pengunjung, terutama wisatawan domestik dimanfaatkan anak-anak untuk berjualan, seperti sejumlah anak Suku Tengger ini. Sambil  bercanda  mereka menjual  bunga edelweis yang diambil dari pegunungan di kawasan itu.

Mereka menjual di tikungan Kedaluh, kawasan wisata Gunung Bromo, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, seperti yang dipotret pada hari Jumat (27/12). Mereka mengisi waktu liburan dengan menjual bunga edelweis seharga Rp 20 ribu - Rp 50 ribu perikatnya. Dalam satu pekan  mereka dapat meraup keuntungan antara Rp 100 ribu dan  Rp 300 ribu.

Selain itu, penduduk di pegunungan mempunyai caranya sendiri untuk mengembangkan alat angkutan yang murah, bahkan yang bisa mereka buat sendiri. Dua petani ini membawa rumput gajah menggunakan grobak luncur, melintas di kawasan Desa Puspo, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jatim, hari Jumat (27/12).

Rumput gajah tersebut di jual dengan harga Rp 15 ribu perdua ikat kepada para peternak sapi perah. Kendaraan yang antara lain menggunakan material kayu ini buatan warga setempat, dan meluncur memanfaatkan energi gravitasi, satu cara yang menghemat energi.

Suasana pemukiman warha Suku Tengger, di kawasan Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari juga terlihat asri. Pemukiman tersebut banyak dijadikan Penginapan atau Home Stay untuk para wisatawan yang ingin bermalam dan menikmati peralihan tahun 2013.

Kawasan pegunungan Tengger (Bromo) yang asri telah dikenal sebagai tujuan wisata. Di kawasan rumah penduduk disewakan dengan harga dari Rp 250 ribu hingga Rp 1,5 Juta per malam, tergantung fasilitas yang tersedia. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home