Aku Senang Menjaga Kebersihan Diri
Jakarta, satuharapan.com, “Teman-teman sebelum kita makan, yuk cuci tangan dulu.” ajak Alexander Xavier Saragih, siswa kelas K2 A dari TKK 11 PENABUR menuju wastafel.
Wajah Alexander tersenyum senang karena tangannya sudah bersih. Sambil berbaris rapi bersama teman-temannya, Ia siap masuk kelas untuk menyantap bekal, kebetulan jam istirahat sudah tiba.
“Aku suka mencuci tangan, tangan jadi bersih dan saat makan lebih sehat karena kuman di tangan sudah hilang. Itu yang diajarkan Miss saat di kelas, tentang menjaga kebersihan diri.” ingat Alexander.
Teman kelas sebelah Alexander, Jonathan Mimery dari K2 B juga senang menjaga kebersihan diri.
“Habis makan aku selalu membersihkan meja apabila ada makanan yang terjatuh. Jadi, setelah jam istirahat meja jadi bersih kembali dan dapat belajar dengan nyaman.” ujar Jonathan yang sudah terbiasa menerapkan pembiasaan hidup bersih.
Tak hanya di sekolah, pembiasaan hidup bersih juga dilakukan Alexander dan Jonathan di rumah. Mereka rajin sekali membantu orang tua agar area tempat tinggal mereka bersih dan sehat, mulai dari menyapu, mengepel lantai, hingga mencuci baju.
TKK 11 PENABUR rutin ajak siswa hidup bersih dan sehat
Tities Sandrariasti, Kepala TKK 11 PENABUR merasa bangga karena anak didiknya dapat menerapkan hidup bersih yang diajarkan guru-guru di sekolah dengan baik.
“Kami juga berupaya mengedukasi anak tentang kebersihan mulut, bagaimana menggosok gigi yang benar, dan melakukan kunjungan ke dokter gigi secara teratur. Selain itu, kebersihan kuku juga diperhatikan dengan melakukan pemeriksaan seminggu sekali.” ujar Tities.
Di kelas, guru-guru aktif mengajarkan anak bagaimana menjaga kebersihan tubuh dengan mengedukasi lewat media interaktif yang menarik seperti buku cerita, gambar, dan video. Kerja sama dengan puskesmas juga dilakukan untuk mengetahui perkembangan kesehatan anak, yaitu mengukur tinggi badan, berat badan, dan mengecek kebersihan telinga.
“Aktivitas rutin sehari-hari yang dilakukan di kelas adalah anak dibiasakan membuang tisu di tempat sampah dan menutupnya, melakukan dramatisasi, serta membersihkan kelas bersama.” jelas Tities.
Tities menuturkan menerapkan pembiasaan hidup bersih dan sehat penting dilakukan pada anak sejak usia dini, karena itu merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan tubuh, serta sebagai wujud menghargai diri sendiri dan sesama.
“Jika tubuh dan lingkungan bersih maka akan berdampak baik terhadap kesehatan, serta tumbuhnya rasa nyaman pada diri sendiri juga lingkungan.” ungkap Tities.
Tities berharap dengan kesadaran hidup bersih dapat membentuk karakter baik pada anak yang dapat dibawa seiring pertambahan usia. Ini sejalan dengan program Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K) yang terus diterapkan di 79 sekolah BPK PENABUR Jakarta.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...