Akupunktur dan Ramuan Semakin Digemari Diluar China
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Obat-obatan tradisional China, seperti akupunktur atau tusuk jarum semakin banyak penggemarnya di luar China. Ada beberapa bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa ramuan alam dari bunga dan kulit kayu itu benar-benar punya efek penyembuhan.
Obat-obatan tradisional itu, berkhasiat setara dengan aspirin yang berasal dari ramuan kulit pohon willow. Tetapi peluang untuk pemalsuan semakin besar serta juga kekhawatiran dengan kelanggengan tanaman-tanaman di hutan belantara.
Biji-biji tanaman quince atau pir, digunakan dalam obat China untuk mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari gangguan pencernaan sampai batuk-batuk. Kulit dan tunas bunga dari magnolia digunakan untuk mengobati depresi dan asma. Memanen dan menjual produk ini telah menjadi bisnis besar, tetapi, menurut para periset, pasar di mana produk-produk ini diperdagangkan dipenuhi oleh barang yang mutunya rendah.
"Nama-nama produk itu cenderung sangat beragam. Karena itu, sangat sulit untuk melacak secara tepat jenis-jenis mana yang diperdagangkan,” kata Christine Leon, seorang peneliti Inggris yang dilansir situs voaidonesia.com.
Para ilmuwan di Inggris, menciptakan buku petunjuk untuk membantu dokter yang berusaha menggabungkan obat tradisional dalam praktek mereka. Para dokter Barat mempelajari bagaimana terapi ini kerjanya, tetapi mereka tidak bisa menilai kualitas dari bahan-bahan yang mereka sarankan lewat resep mereka.
"Salah satu alasan utama menulis buku ini adalah berusaha menampilkan obat-obat China yang semakin jarang di hutan belantara dan digantikan oleh produk mirip yang murah atau bahan lain yang kurang manjur,” kata Leon.
Hal ini bukan masalah besar di China, di mana para dokter sudah berpengalaman dalam pemakaian obat-obatan tradisional. Tetapi di Barat, bagaimana orang membedakan yang satu dengan yang lainnya?
“Banyak uang sudah diinvestasikan untuk mengetahui cara kerjanya dan bagaimana meningkatkan efektivitasnya, baik dari segi kualitasnya maupun penggunaannya, tetapi sangat sedikit perhatian dicurahkan untuk memeriksa apakah jenisnya sudah tepat,” katanya.
Contohnya adalah fritallaria. Tunas tanaman lily ini digunakan untuk mengobati batuk dan bronkhitis, tetapi, bagi seseorang yang tidak mempunyai pengalaman, sulit untuk membedakan yang asli dari yang bukan asli.
Christine Leon berharap, acuan mereka akan menjadi buku pelajaran yang baku bagi para dokter Barat yang berusaha memanfaatkan obat-obatan tradisional ini.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...