Al-Qaeda Yaman Rilis Video Pekerja PBB Yang Diculik
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok teroris Al-Qaeda di Yaman merilis sebuah video pada hari Sabtu (3/9) yang menunjukkan seorang pekerja PBB (Pereserikatan Bangsa-bangsa) yang diculik di negara itu yang dilanda perang lebih dari enam bulan lalu, SITE Intelligence Group melaporkan.
Lima anggota staf PBB diculik di Provinsi Abyan, wilayah selatan Yaman pada Februari ketika kembali ke kota pelabuhan Aden "setelah menyelesaikan misi lapangan," kata juru bicara PBB, Eri Kaneko, kepada AFP saat itu.
Dalam pesan video hari Sabtu, yang tampaknya direkam pada 9 Agustus, Akam Sofyol Anam, yang diidentifikasi oleh SITE sebagai orang Bangladesh, mendesak “PBB, komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, untuk maju... dan memenuhi tuntutan para penculik saya,” tanpa menguraikan tuntutan.
Dia mengatakan dia menghadapi "masalah kesehatan yang serius," termasuk masalah jantung, dan membutuhkan "dukungan medis segera dan rawat inap," menurut SITE, yang memantau aktivitas ekstremis.
Anam, yang diidentifikasi SITE sebagai “direktur Kantor Keamanan dan Keselamatan PBB di Yaman,” mengatakan dia dan empat rekannya diculik pada 11 Februari.
Yaman telah dicengkeram konflik sejak Houthi yang didukung Iran menguasai ibu kota Sanaa pada 2014, memicu intervensi militer oleh Koalisi Arab untuk mendukung pemerintah pada tahun berikutnya.
Ratusan ribu orang tewas, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan pejuang yang setia kepada ISIS telah berkembang pesat dalam kekacauan di Yaman.
“Perserikatan Bangsa-bangsa berhubungan erat dengan pihak berwenang untuk mengamankan pembebasan mereka,” kata juru bicaranya setelah penculikan para pekerja pada bulan Februari.
Dibentuk dalam penggabungan cabang Al-Qaeda Yaman dan Saudi, AQAP telah melakukan serangan terhadap target pemberontak dan pemerintah di Yaman serta orang asing.
Mereka juga dituduh merencanakan serangan di luar Timur Tengah dan para pemimpinnya telah menjadi sasaran perang pesawat tak berawak AS selama lebih dari dua dekade, meskipun jumlah serangan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak-pihak yang bertikai di Yaman telah menyepakati gencatan senjata sejak April, membawa pengurangan drastis dalam permusuhan meskipun pertempuran skala kecil terus berlanjut. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...