Alam Indonesia Inspirasi Itang Yunasz Lahirkan "Cindramata"
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kekayaan alam dan budaya Indonesia tidak pernah henti memberikan inspirasi bagi karya fashion designer Indonesia, Itang Yunasz.
Kali ini seusai berlibur ke berbagai pelosok Indonesia, Itang terinspirasi menampilkan “Cindramata” dari perjalanan berliburnya secara memukau dalam pergelaran fashion show Jakarta Fashion Week (JFW) 2017, hari Minggu (23/10), di Senayan City, Jakarta Pusat.
Kenangan saat mengunjungi Pulau Bali, Kalimantan, Jambi, dan Padang, terekam dalam pikiran Itang dan dituangkannya dalam bentuk print yang seolah menjadi dokumentasi perjalanannya. Mulai dari karya arsitektur, kerajinan tangan, hingga ornamen-ornamen dan motif-motif wastra yang elok.
Kesemuanya didokumentasikannya dengan cantik dalam motif yang kemudian diolahnya menjadi ragam busana, sehingga seakan menjadi cenderamata dari perjalanan berlibur desainer yang sudah 30 tahun berkarya ini.
Untuk koleksi Spring Summer 2017 kali ini, Itang Yunasz Ready to Wear menampilkan motif bunga yang dliihatnya pada kain Bali. Motif tersebut dikreasikan lebih dominan dengan membuatnya berukuran ekstrabesar dan dipadankan dengan motif stripes dalam palet warna nude dan hitam.
Sementara itu, tikar Kalimantan dengan motifnya yang khas dibuatnya menjadi latar tabur bunga yang berukuran besar dalam palet warna pink atau hijau emerald. Cantiknya tenun Jambi juga menjadi inspirasi Itang. Bedanya, motif tenun Jambi dihadirkannya dalam warna yang terang seperti coral pink, sehingga terkesan lebih modern.
Sedangkan, kesan anggun terlihat dalam koleksi yang terinspirasi dari songket Padang dalam palet warna hitam berpadu warna emas yang hadir sebagai motif yang ditabrakkannya dengan motif garis.
Keempat tema tersebut ditampilkan dalam 36 looks yang hadir dalam beragam siluet. Ruffles dan pleats hadir sebagai detail yang memperkaya desain berbagai flare design, tunik, celana panjang, celana kulot, long skirt, boxy jacket, dan crop and long outer yang kesemuanya dapat dipadupadankan dengan gaya pemakaian serba layer.
Pada koleksinya di JFW kali ini, Itang Yunasz Ready to Wear menghadirkan bahan satin, chiffon, dan twill duches dengan dilengkapi tas hasil desain Mira Sayogo dan sepatu hasil desain Nefrine Fadlan, sehingga menyempurnakan pilihan dalam koleksi Cindramata. Ragam koleksi itu mampu membuat pemakainya tetap tampil modern dengan sentuhan motif yang mengingatkan akan kayanya Indonesia.
Tentang Itang Yunasz Ready to Wear
Itang Yunasz Ready to Wear adalah sebuah perusahaan busana ready to wear yang bertujuan memberikan banyak inspirasi bagi perempuan muslim muda di usia 25 hingga usia 35 tahun.
Warna-warna muda seperti pastel dipilih sebagai warna dalam karya Itang kali ini dengan tidak meninggalkan warna hitam dan putih sebagai warna dasar. Itang Yunasz Ready to Wear menciptakan ragam motif dalam bentuk digital print dengan berbagai pilihan warna.
Editor : Sotyati
Maluku Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Balai Bahasa Provinsi Maluku menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tah...