Alternatif Calon Kapolri Bertambah Lagi?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Tim Independen Buya Syafii Ma'arif menyatakan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Saud Usman bisa menjadi alternatif calon Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri) menggantikan nama Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang santer disebut batal dilantik Presiden Joko Widodo.
"Iya Saud Usman itu bisa jadi salah satu calon," kata Maa'rif, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (8/2).
Ma'arif menyatakan, Usman masuk kriteria karena sudah menyandang bintang tiga dan syarat pengalaman penugasan. Usman saat ini kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Selain Usman, tokoh Muhammadiyah itu merekomendasikan Sekretaris Utama Lemhanas, Komjen Polisi Suhardi Alius.
"Soalnya dia bersih, bagus kerjanya dan semua kriteria cocok," kata Ma'arif.
Namun, kini nama Alius tiba-tiba menghilang dari daftar calon Kapolri yang akan diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), dan digantikan Komjen Polisi Budi Waseso yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri.
Kerja Sama PPATK
Ma’arif menyarankan calon Kapolri terpilih harus yang dianggap masih memiliki sedikit dosa dan dapat bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sementara itu, Komisaris Kepolisian Nasional telah mendatangi Kepolisian Indonesia, Jumat (6/1).
Para komisioner komisi itu mewawancarai empat orang kandidat calon, yakni Badrodin Haiti, Dwi Priyatno, Putut Eko Bayu Seno, dan Budi Waseso.
Para calon orang nomor satu di tubuh Polri itu menyampaikan visi, misi, dan rencana kerja sama dengan lembaga penegak hukum lain.
Salah satu komisioner, M Nasser, menyatakan para calon itu memiliki peluang yang sama untuk dipilih Presiden Joko Widodo.
"Tentu kalau ada yang lebih senior dan bisa menjadi penyejuk agar situasi kondusif itu akan lebih baik," ujar Nasser. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...