Ambruknya Balkon Bursa Efek Bukan karena Bom
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya sebuah lantai mezanin di gedung II Bursa Efek Indonesia, Jakarta, namun meyakini bahwa tidak ada unsur terorisme dalam peristiwa ini.
"Kami bisa memastikan bahwa kejadian ini bukan disebabkan oleh bom," kata juru bicara Polri, Irjen Setyo Wasisto kepada para wartawan yang berkerumun di BEI, kawasan Jenderal Sudirman Jakarta pada Senin (15/1).
Ratusan orang dievakuasi dari gedung Bursa Efek yang berlantai 32, menyusul ambruknya balkon atau selasar dari Gedung II. Belum diketahui apakah jatuh korban jiwa.
Sejumlah orang tampak dibawa keluar gedung dengan tandu, namun wartawan dilarang mendekat.
Peristiwa terjadi pada Senin (15/1) lewat tengah hari. Saksi mata mengatakan, mendengar suara gemuruh keras saat balkon itu ambruk.
"Itu bukan lantai yang roboh, tapi selasar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, kepada wartawan.
"Sejumlah korban, kebanyakan luka-luka di tangan dan kaki dan bagian badan lain, dibawa ke berbagai rumah sakit terdekat," katanya.
"Jadi di lantai 2 Gedung II, itu ada selasar yang biasa dipakai berjalan oleh para karyawan, itu yang roboh," kata Argo pula.
Ia mengatakan, korban luka lebih dari tiga puluh orang, namun jumlahnya masih didata.
Mereka dilarikan ke RS Siloam Semanggi, RS Pertamina, dan RSAL Mintoharjo.
"Korban jiwa, sampai saat ini tak ada laporan. Mudah-mudahan tidak ada," katanya pula kepada wartawan.
Sementara itu, Ririen, karyawan Ernest & Young yang bekerja di lantai lima Gedung BEI menyebut, selasar yang diduga roboh berada di antara kantor Bank Central Asia (BCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Selasar itu disebut sebagai lantai mezanin.
Ririen berkata, selasar itu roboh menjelang jam istirahat makan siang, pukul 12.00 WIB.
"Saat saya sedang keluar dari pintu gerbang BEI, itu ambruk, semua orang terlihat panik," katanya kepada Abraham Utama yang dilansir situs bbc.com.
Selain karyawan perkantoran, Ririen menyebut rombongan mahasiswa yang melakukan karyawisata juga berada di gedung itu saat selasar ambruk.
Hingga pukul 13.00 WIB, kata Ririen, karyawan di tower II BEI belum dapat kembali ke lantai masing-masing.
"Lift dimatikan dan semua akses ditutup," katanya.
Bursa Efek Jakarta mengumumkan perdagangan BEI Senin (15/1) Sesi II akan diundur selama 1 jam karena alasan force majeur.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...