Amerika dan Rusia Adakan Perundingan Perdamaian Suriah
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan mengadakan konferensi internasional tentang perdamaian Suriah, rencananya dilaksanakan akhir bulan ini. Konferensi yang diprakarsai dua negara kuat yang saling bertentangan ini mengharapkan partisipasi dari pemerintah Suriah dan pihak oposisi, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Selasa (7/05) di Moskow.
Konferensi ini akan ditujukan untuk memfasilitasi solusi krisis Suriah melalui dialog politik, Kerry mengatakan hal ini pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow.
Pada dasarnya konferensi yang akan diadakan ini merupakan tindak lanjut pertemuan internasional tahun lalu di Jenewa yang menyusun peta jalan damai untuk Suriah, jelas Lavrov.
Konferensi di Jenewa diprakarsai oleh PBB yang mengundang juga negara tetangga Suriah dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sebuah komunike yang mengusulkan pembentukan pemerintah transisi yang terdiri dari perwakilan dari oposisi dan rezim Assad.
Kerry dan Lavrov menekankan bahwa Rusia dan Amerika Serikat mendukung peta jalan damai Jenewa dan melihat dialog politik sebagai satu-satunya solusi bagi krisis Suriah. Alternatifnya adalah meningkatnya kekerasan, krisis kemanusiaan dan disintegrasi negara itu, kata Kerry.
Kepada Rusia, Pemerintah Suriah sudah memastikan keikutsertaan dalam konferensi tersebut, kata Lavrov. "Tapi, tentu saja, sejauh ini hanya komitmen yang belum menjadi tindakan," katanya.
Oposisi Suriah belum mengomentari usulan tersebut, kata Lavrov. Penentang Presiden Suriah Bashar Assad menolak melakukan perundingan dengan rezim di masa lalu, mengatakan bahwa penghapusan Assad adalah masalah yang tidak dapat ditawar lagi.
Sebelumnya Moskow dan Washington telah terlibat dalam krisis Suriah. AS mendukung perjuangan oposisi menentang rezim Assad sementara Rusia berpendapat kesalahan ada di kubu oposisi. Rusia telah memblokir beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah, mengatakan mereka tidak mendukung oposisi.
Menurut catatan PBB, lebih dari 70.000 warga telah tewas dalam konflik yang sudah berlangsung dua tahun di Suriah.
(dw.de/rianovosti)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...