Amerika Latin Zona Berbahaya untuk Aktivis Lingkungan
SAN FRANSISCO, SATUHARAPAN.COM - Amerika Latin menjadi wilayah paling berbahaya untuk aktivis lahan dan lingkungan, menyumbang tiga perempat insiden pembunuhan aktivis sepanjang tahun lalu, menurut sebuah laporan pada Senin (20/4).
Total 116 aktivis terbunuh di seluruh dunia pada tahun lalu, dengan 87 kasus terjadi di Amerika Latin, menurut laporan dari lembaga pengawas Inggris Global Witness.
Honduras, merupakan negara paling berbahaya bagi aktivis lahan dan lingkungan, dengan tingkat kematian tertinggi per kapita di dunia.
Terdapat 111 pembunuhan yang dilaporkan terjadi di negara itu antara 2002 hingga 2014, menurut laporan tersebut, yang berjudul “How Many More”.
Di Honduras dan seluruh dunia aktivis lingkungan ditembak mati pada siang hari, diculik, diancam, atau diadili sebagai teroris karena menghalangi proses yang disebut “pembangunan”, kata Billy Kyte, aktivis di Global Witness.
Dia mengatakan, upaya lainnya perlu dilakukan untuk menjamin aktivis dilindungi.
Dalang sesungguhnya dari kejahatan-kejahatan ini, jaringan perusahaan dan kepentingan negara yang kuat, terhindar dari hukuman. Tindakan darurat diperlukan untuk melindungi warga sipil dan membawa pelakunya ke pengadilan.
Sekitar 40 persen aktivis yang dibunuh merupakan warga pribumi. Dan Global Witness memperingatkan jumlah sesungguhnya dari aktivis yang dibunuh, kemungkinan lebih tinggi saat kebanyakan pembunuhan aktivis tidak dilaporkan. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Program ULD Serap 770 Penyandang Disabilitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan, hingga Oktober 2024 program Un...