Amerika Serikat akan Memulihkan Hubungan dengan Kuba
PANAMA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan segera memutuskan menghapus Kuba sebagai negara penyokong terorisme, dalam rangka memulihkan hubungan dengan negara kepulauan tersebut saat tiba di Panama, Kamis (9/4), dalam konferensi tingkat tinggi para pemimpin Amerika Latin.
Pada malam pertemuan tersebut, ia akan berhadapan dengan Presiden Kuba, Raul Castro, untuk pertama kalinya sejak Obama mengumumkan kabar itu Desember tahun lalu. Ia mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyelesaikan tinjauan tentang status Kuba sebagai negara sponsor bagi kelompok terorisme.
“Karena keadaanya berubah, catatan juga akan berubah,” kata Obama. Ia juga menambahkan, tidak akan membuat pernyataan resmi sampai ia menerima rekomendasi akhir dari para penasihatnya.
Interaksi antara Obama dan Castro, pada konferensi tersebut, akan menjadi makna simbolik yang perlu dicermati dan menjadi momentum dibukanya kembali hubungan diplomatik kedua negara tersebut.
Kuba menghadiri pertemuan itu untuk pertama kalinya sejak organisasi negara-negara Amerika tersebut didirikan pada 1994. Pecahnya hubungan diplomatik antara AS dan Kuba sudah terjadi sejak 1958, meski Obama dan Castro pernah berjabat tangan dalam acara pemakaman Nelson Mandela di Afrika Selatan, Desember 2013, dan Presiden Bill Clinton pernah berbincang dengan Castro saat pertemuan PBB pada 200 silam.
"Kami (AS) akan terus memiliki perbedaan dengan Pemerintah Kuba, tetapi kita tidak ingin terjebak oleh masa lalu," kata Obama saat menghadiri pertemuan di Balai Kota University of West Indies, Jamaika, sebelum mendarat di Panama.
"Keterlibatan adalah kekuatan yang lebih kuat daripada pemisahan. Saya percaya bahwa kita dapat mengatasi perdebatan lama yang sering mendefinisikan kawasan, dan sama-sama bergerak maju,” ujarnya. (nytimes.com)
Editor : Sotyati
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...