Amerika Serikat Batalkan Deportasi Mahasiswa Asing
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pemerintahan Trump pada hari Selasa (14/7) membatalkan upayanya untuk memaksa mahasiswa asing meninggalkan Amerika Serikat jika semua kuliah mereka diselenggarakan secara online pada musim gugur ini. Ini perubahan dramatis dari kebijakan yang diumumkan pekan lalu.
Hakim Distrik A. Allison Burroughs di Massachusetts mengatakan pemerintah AS dan Universitas Harvard dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang menuntut tindakan itu telah mencapai penyelesaian yang akan mengembalikan aturan baru dan mengembalikan status quo sebelumnya.
Universitas-universitas di AS berpendapat tindakan itu melanggar hukum dan akan berdampak buruk bagi institusi akademik mereka.
Sebuah gugatan tuntutan hukum, termasuk yang dibawa oleh koalisi pemerintah negara bagian, diajukan setelah tindakan hukum Harvard dan MIT serta belasan perguruan tinggi dan universitas mengajukan briefing "teman-dari-pengadilan" yang menentang aturan tersebut.
Ada lebih dari satu juta mahasiswa asing di perguruan tinggi dan universitas di AS, dan banyak sekolah bergantung pada pendapatan dari mahasiswa asing, yang sering membayar uang kuliah secara penuh.
Pada bulan Maret, Immigration and Customs Enforcement (ICE) Amerika Serikat mengeluarkan aturan untuk mahasiswa internasional dengan visa F-1 dan M-1 yang membatasi jumlah kuliah online yang dapat diambil oleh mahasiswa asing jika mereka ingin tetap tinggal di Amerika Serikat. Langkah itu dilakukan ketika perguruan tinggi menutup kampus sebagai tanggapan atas penyebaran virus corona dan kesehatan masyarakat.
Tetapi pada 6 Juli, ICE tiba-tiba membalikkan kebijakan itu, membuat bingung banyak universitas dan perguruan tinggi yang masih membuat rencana mereka untuk semester musim gugur.
Banyak lembaga akademis bergulat dengan tantangan keuangan untuk melanjutkan kelas dengan aman karena pandemi virus corona terus berlanjut di seluruh dunia, dan melonjak di Amerika Serikat, terutama di kalangan anak muda. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...