Amerika Serikat Kutuk Serangan Tiga Gereja Surabaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Amerika Serikat mengutuk serangan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (13/5) pagi.
"Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya pagi hari ini," kata pernyataan pada laman resmi Kedutaan Besar AS yang dikutip Antara di Jakarta, Minggu (13/5) .
Pemerintah AS memandang, bahwa serangan kepada jemaat yang sedang beribadah dengan damai mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia.
"Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Indonesia, dan kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," demikian pernyataan dari Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan dari perkembangan sementara ada sembilan orang yang tewas dan 40 orang luka-luka akibat serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu.
Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada Kutuk Serangan Bom Gereja Surabaya
Sementara itu, terkait dengan serangan bom dan aksi teror yg terjadi di beberapa Gereja di Surabaya. Pengurus Pusat KAGAMA juga menyampaikan pernyataan sebagai berikut, pertama mengutuk dengan keras aksi teror tersebut. Tindakan teror tersebut adalah tindakan biadab, tidak berperikemanusiaan dan tidak dibenarkan oleh ajaran agama. Kedua menyampaikan rasa duka yg mendalam bagi para korban dan juga keluarga yg ditinggalkan. Ketiga mengharapkan aparat keamanan untuk segera menangkap para pelaku, dan segera mengungkap jaringannya. KAGAMA meminta aparat keamanan untuk meningkatkan upaya pencegahan agar peritiswa yg sama tdk terulang kembali di bumi Pancasila.
Keempat, mengajak pada setiap komponen bangsa untuk bersatu melawan terorisme. Seluruh rakyat Indonesia tidak pernah takut terhadap para teroris yg ingin menghancurkan Negeri Pancasila.
Terakhir, KAGAMA juga mengajak seluruh umat beragama di seluruh pelosok tanah air, untuk tetap menjaga persaudaraan, mempererat persatuan dan memperkuat kohesi sosial. Sehingga tujuan utama dari terorisme untuk memecah belah bangsa tdk bisa terwujud. (antaranews.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...