Amerika Tambah US$ 308 Juta Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan sebesar US$ 308 juta untuk Afghanistan, menawarkan bantuan baru ke negara itu saat negara itu menuju krisis kemanusiaan sejak pengambilalihan kekuasaan olehTaliban hampir lima bulan lalu.
Juru bicara Gedung Putih, Emily Horne, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (11/1) bahwa bantuan baru dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) akan mengalir melalui organisasi kemanusiaan independen dan akan digunakan untuk menyediakan tempat tinggal, perawatan kesehatan, bantuan musim dingin, bantuan makanan darurat, air, sanitasi dan jasa kebersihan.
Ekonomi negara yang telah lama bermasalah telah mengalami kemunduran sejak pengambilalihan kekuasaan olehy Taliban. Hampir 80% anggaran pemerintah Afghanistan sebelumnya berasal dari komunitas internasional. Uang itu untuk membiayai rumah sakit, sekolah, pabrik, dan kementerian pemerintah, telah dipotong.
Keputusasaan untuk kebutuhan dasar seperti itu semakin diperburuk oleh pandemi COVID-19 serta kekurangan perawatan kesehatan, kekeringan, dan kekurangan gizi.
USAID meminta Taliban untuk mengizinkan "semua pekerja bantuan, terutama perempuan ... untuk beroperasi secara mandiri dan aman" ketika kelompok-kelompok kemanusiaan berupaya membantu mereka yang menderita.
“Amerika Serikat terus mendesak Taliban untuk mengizinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan, kondisi aman bagi kemanusiaan, penyediaan bantuan independen untuk semua orang yang rentan, dan kebebasan bergerak bagi pekerja bantuan dari semua jenis kelamin,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Bantuan baru itu membawa bantuan kemanusiaan AS untuk Afghanistan menjadi lebih dari US$ 780 juta sejak berakhirnya kekacauan perang 20 tahun pada Agustus.
PBB mengatakan 22% dari 38 juta orang Afghanistan hidup di dekat kelaparan dan 36% lainnya menghadapi kerawanan pangan akut.
Bantuan Vaksin COVID-19
Selain itu, Gedung Putih berjanji akan mengirim satu juta dosis vaksin COVID-19 tambahan ke Afghanistan melalui COVAX, sebuah inisiatif oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meningkatkan akses ke vaksin. Dengan masuknya dosis baru, AS akan mengirim 4,3 juta dosis ke Afghanistan, yang telah berjuang untuk menangani pandemi yang tak henti-hentinya.
Pendanaan internasional ke Afghanistan ditangguhkan dan miliaran dolar aset negara itu di luar negeri, sebagian besar di Amerika Serikat, dibekukan setelah Taliban menguasai negara itu pada pertengahan Agustus.
Keputusan AS dan komunitas internasional untuk tidak mengakui pemerintah Taliban, yang diatur dengan interpretasi ketat hukum Islam ketika berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001, telah menciptakan kebingungan bagi kekuatan Barat tentang bagaimana memberikan bantuan yang cukup tanpa memberikan legitimasi pada Taliban atau menempatkan uang langsung ke tangan mereka yang dibantu.
Kurangnya dana telah menyebabkan peningkatan kemiskinan, dan kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan bencana kemanusiaan yang meningkat. Pegawai negeri, mulai dari dokter hingga guru dan pegawai negeri sipil, sudah berbulan-bulan tidak digaji. Bank, sementara itu, telah membatasi berapa banyak uang yang dapat ditarik oleh pemegang rekening.
Taliban telah meminta masyarakat internasional untuk mengeluarkan dana dan membantu mencegah bencana kemanusiaan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...