Amnesty Inggris Protes 100 Hari Kerja Pertama Trump
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 100 pendemo pada Kamis (27/4) menggelar protes di luar kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di London untuk menentang dugaan penyalahgunaan kekuasaan selama 100 hari kerja pertama Presiden Donald Trump.
Para pendemo berdiri sambil diam selama setengah jam dengan membawa obor di satu tangan dan spanduk di tangan lainnya, bertuliskan “Pengungsi Diterima” atau “Jangan Ada Larangan, Jangan Ada Tembok” dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Amnesty International.
“Hanya dalam 100 hari, Presiden Trump sudah melakukan banyak kerusakan terhadap reputasi Amerika Serikat, yang sudah dianggap kurang sempurna, untuk penegakan HAM,” ujar Kate Allen, direktur Amnesty di London.
Amnesty tidak menyetujui beberapa langkah yang diambil pemerintahan Trump – yang menandai 100 hari pertamanya sebagai presiden akhir pekan ini – termasuk larangan masuk ke AS dari sejumlah negara mayoritas muslim dan rencana pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Meksiko.
Seratus hari kerja pertama “adalah indikasi utama apa yang akan dilakukan seorang presiden,” kata Kerry Moscogiuri dari Amnesty kepada AFP.
“Kami merasa bahwa Patung Liberty, jika dia adalah orang yang nyata seperti saya, akan menangis hari ini.”
Amnesty mengatakan protes berikutnya akan digelar pada Sabtu di Skotlandia dan Irlandia Utara. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Editor : Melki Pangaribuan
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...