Amnesty: Iran Negara Pengeksekusi Anak Terbanyak di Dunia
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Iran adalah algojo yang mengeksekusi anak-anak paling banyak di dunia, kata Amnesty International pada hari Selasa (26/1), yang juga menuduh Republik Islam tersebut menggunakan penyiksaan dan perlakuan buruk untuk memaksa anak-anak di bawah umur mengakui kesalahannya.
Kelompok HAM tersebut mengatakan bahwa Iran “menjadi negara yang melakukan eksekusi terbanyak pada remaja” dengan 73 anak-anak dihukum mati antara 2005 hingga 2015, termasuk empat anak tahun lalu.
“Iran adalah salah satu dari beberapa negara yang masih mengeksekusi remaja, terang-terangan melanggar larangan penggunaan hukuman mati untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun,” kata wakil direktur Amnesty Timur Tengah, Said Boumedouha.
Amnesty yang berbasis di London mengatakan bahwa eksekusi terhadap anak-anak di Iran sebagian besar dalam kasus pembunuhan, pemerkosaan, pelanggaran yang berkaitan dengan narkoba dan keamanan nasional yang dikenal sebagai “penentangan terhadap Tuhan.”
Mereka juga menuduh Iran melanggar hukum internasional karena gagal menutup celah hukum, yang memungkinkan seorang hakim untuk memutuskan bahwa anak-anak perempuan berusia sembilan tahun dan anak-anak laki-laki berusia 15 tahun menanggung penuh tanggung jawab pelaku kejahatan - yang berpotensi membuat mereka menghadapi hukuman mati.
Data Perserikatan Bangsa-bangsa pada 2014 menunjukkan sedikitnya 130 anak di bawah usia 18 tahun sedang menunggu hukuman mati di Iran.
Meski Republik Islam menandatangani konvensi internasional mengenai hak-hak anak dan dalam beberapa tahun terakhir membentuk pengadilan khusus anak-anak, Amnesty mendesak Teheran untuk berhenti menghukum mati anak-anak di bawah umur. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...