Anak Buah Susi Tangkap Lagi 3 Kapal Nelayan Thailand
TANJUNGPINANG, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan tiga kapal berbendera Thailand yang diduga kuat mencuri ikan di perairan Tambelan, Kabupaten Bintan.
"Sudah sekitar sepekan kapal itu beraktivitas di sekitar perairan Tambelan. Belum ada tindakan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau Raja Ariza di Tanjungpinang, Jumat (20/2).
Ariza menjelaskan para nelayan Tambelan merasa resah dengan aktivitas tersebut. Mereka tidak sanggup mengusir nelayan asing tersebut.
“Nelayan Tambelan menginformasikan kepada kami. Informasi tersebut sudah disampaikan kepada berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Kelautan," ujarnya.
Raja Ariza belum mengetahui jenis jaring yang digunakan nelayan berkebangsaan Thailand itu. Namun biasanya, nelayan asing itu menggunakan pukat harimau dan pukat hela sehingga dapat merusak ekosistem. "Kami berupaya menuntaskan masalah ini," katanya.
Dia mengatakan nelayan Thailand belum jera meski pemerintah sudah memberlakukan sanksi tegas. Sejak November 2014 sampai awal Februari 2015 sebanyak 6 kapal asing yang disita negara ditenggelamkan.
Sementara terkait penangkapan dua kapal nelayan Thailand di perairan Natuna baru-baru ini, belum diketahui Raja Ariza. Dia mengatakan bahwa yang berusaha mengamankan kapal asing adalah tugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bukan dari pihaknya.
“Kami belum mendapat informasi tersebut,” kata Ariza.
Menteri Kelautan dan Perikanan (Men KKP), Susi Pudjiastuti, menegaskan Indonesia tidak perlu takut penenggelaman kapal perikanan ilegal akan memperburuk hubungan bilateral antar negara Asia Tenggara.
“Lho, sekarang saya sering dapat surat kaleng yang awalnya memuji-muji saya terkait penangkapan penenggelaman kapal nelayan ilegal, tetapi ujung-ujungnya dia (pengirim) itu bilang kalau saya tidak usah menenggelamkan kapal lagi, lho, ini kan lucu, soalnya saya pernah baca Thailand juga pernah menenggelamkan kapal Vietnam di perairannya, kenapa kita musti takut?” kata Susi Pudjiastuti saat jumpa pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (14/1) Jakarta, terkait operasi penangkapan kapal penangkap ikan di perairan Laut Arafura pada akhir Desember 2014.
Susi mengatakan demikian karena dia pernah membaca sebuah surat kabar ternama di Thailand yang menyebut Angkatan Laut Thailand meneggelamkan kapal Vietnam.
“Nah, sekarang dimana salah saya, kan ini semua yang menginstruksiken itu dari Pak Presiden (Joko Widodo),” Susi menambahkan.
Presiden Joko Widodo telah memberi instruksi kepada Kementerian KP terkait penangkapan dan penenggelaman kapal di laut bagi nelayan asing ilegal mulai akhir tahun lalu.
Presiden Joko Widodo mengatakan penenggelaman kapal pencuri ikan adalah bukan menyangkut kriminal biasa dan bukan merupakan sengketa antarnegara.
Menurut dia, masalah peneggalaman kapal yang terbukti melakukan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia merupakan masalah wibawa negara.
Susi mengapresiasi nelayan lokal yang memiliki keberanian setara dengan Polisi Khusus penanganan masalah pencurian ikan, sehingga KKP akan mengganti bensin kapal-kapal nelayan yang berhasil menangkap kapal-kapal pencuri ikan di laut Indonesia. Susi pun menjamin bahwa para nelayan juga berhak menangkap kapal-kapal yang tertangkap tangan mencuri ikan. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...