Anak dan Istri Menjadi Korban Meninggal pada Ledakan di New York
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Impian Cecilio Hernandez hancur lebur bersama ledakan di Harlem Timur, Rabu (12/3), yang telah merenggut nyawa istri dan anak perempuannyam serta melukai anak laki-lakinya.
Sedikitnya delapan orang telah dinyatakan meninggal, dan tiga orang masih belum ditemukan.
Hernandez adalah imigran asal Meksiko yang datang ke Harlem untuk mendapat kehidupan yang lebih baik.
Pada saat kejadian, Hernandez telah berangkat kerja dan anak bungsunya, perempuan berusia empat tahun, sedang berada di sekolah. Sementara itu, istrinya, Rosaura Barrios-Vasquez (44) dan salah satu anak perempuannya, Rosaura Hernandez (21) termasuk di dalam daftar korban meninggal. Anak laki-laki Hernandez, Oscar (15) pada Kamis (13/3) masih berada dalam kondisi serius dan dirawat di Harlem Hospital.
“Mereka selalu bahagia dan selalu bekerja keras, sangat rendah hati,” ujar Zoraida Rivera (59), seorang kerabat keluarga. “Kini Cecilio ditinggal sendiri bersama kedua anaknya. Ini benar-benar sulit.”
Tubuh Rosaura Barrios-Vasquez diangkat dari puing-puing reruntuhan pada Kamis pagi, sedangkan tubuh anak perempuannya ditemukan sehari sebelumnya.
“Mereka adalah keluarga yang baik. Ia juga ibu yang baik, berdedikasi bagi anak-anaknya,” Rivera mengatakan pada Daily News dengan penuh air mata.
Keluarga tersebut tinggal di apartemen yang berada di atas sebuah Gereja Spanyol, yaitu gereja di mana mereka beribadah, yang kini telah hancur.
“Saya tidak memiliki cukup kata untuk mengungkapkan perasaan saya, tapi saya tahu bahwa sega sesuatu berada di tangan Tuhan,” ujar pendeta gereja tersebut, Rev. Thomas Perez dengan terbata-bata.
Cecilio Hernandez dan istrinya berimigrasi dari Meksiko lebih dari dua dekade lalu, Rivera mengatakan. Ketiga anak mereka lahir di Amerika Serikat (AS), ujarnya.
Barrios-Vasquez yang merupakan pekerja di sebuah restoran, sedang bersiap meninggalkan apartemen untuk membawa Oscar yang menderita sakit kulit ke dokter ketika gedung itu runtuh pada pukul 9:31 waktu setempat.
“Ia selalu ada untuk Oscar. Ia harus merawat Oscar dan memberinya makanan,” Rivera menjelaskan kondisi kulit Oscar yang membatasinya untuk melakukan diet makanan cair.
“Saya tidak tahu bagaimana Oscar bisa selamat sedangkan ia tertimbun reruntuhan. Puji Tuhan paling tidak Oscar selamat,” ujar Rivera.
Cecilio Hernandez terlihat menjaga Oscar di samping tempat tidurnya pada Kamis. Ia terlalu bingung untuk berbicara. Oscar menderita patah tulang rusuk, lengan, kaki, dan luka dalam.
Seorang perwakilan Mexican Consulate mengunjungi Oscar pada hari Kamis di Harlem Hospital. Ia mengatakan keadaan Oscar telah lebih baik dan bahkan bisa mengatakan “Halo.” Namun juru bicara rumah sakit berkeras anak itu belum berbicara.
Rivera mengatakan anak perempuan yang lebih tua adalah kebanggaan di mata kedua orang tuanya. Ia lulus dari sekolah kuliner Star Career Academy di Chelsea dua tahun lalu dan magang di iroquois Hotel di Midtown.
Robert Holmes, general manager Iroquois mengatakan Rosaura melakukan pekerjaan dengan baik.
“Ia adalah pekerja yang sangat baik. Ia selalu mengajukan diri di tempat kerja. Ia mau belajar. Keadaan bisa sangat sibuk, tapi ia selalu bersikap tenang walah di bawah tekanan. Ia menunjukkan bahwa ia benar-benar ingin memiliki karir seperti ini,” ujar Holmes, yang telah mempekerjakan Rosaura.
Rivera mengatakan Barrios-Vasquez sering membanggakan Rosaura.
“Ia akan mengatakan pada saya betapa bangga dirinya atas anak perempuannya itu. Ia telah menjadi koki dan bekerja di hotel yang bagus,” Rivera menceritakan Barrios-Vasquez.
Belum jelas apakah anak perempuan bungsu Hernandez, yang juga bernama Rosaura, telah diberitahu tentang kematian ibu dan kakak perempuannya.
Tim penyelamat terus melanjutkan pencarian pada Kamis malam waktu setempat. Sekitar pukul 21:30, petugas pemadam kebakaran menerobos ke ruang bawah tanah salah satu dari dua bangunan lima lantai yang runtuh.
Sementara itu, istri dari seorang korban meninggal lainnya, Andreas Panagopoulos, menulis tentang peristiwa yang menimpa suaminya dalam akun Facebook miliknya.
“Tidak ada harapan lagi... Ia telah pergi,” tulis Liseth Perez Almeida.
Liseth Perez Almeida (39) adalah seorang editor untuk El Diario La Prensa. Ia telah menghabiskan malam tanpa istirahat untuk mencari suaminya dan pada Kamis, ia menerima bahwa suaminya telah meninggal.
Panagopoulos lahir di Yunani dan pindah ke New York sekitar 25 tahun lalu. (nydailynews.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...