Anak Muda Ujung Tombak Merajut Cinta Keberagaman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Plt. Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hendarman mengatakan bahwa anak muda merupakan ujung tombak dalam merajut rasa cinta keberagaman yang ada di Tanah Air.
"Anak-anak muda adalah harapan sekaligus ujung tombak dari gerakan merajut rasa cinta keberagaman," kata Hendarman dalam acara bincang-bincang yang dipantau virtual dari Jakarta, Kamis (29/9).
Hendarman menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keberagamannya dan hal ini harus disadari serta disyukuri oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keberagaman dapat ditemui dari berbagai aspek seperti sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), serta aspek budaya dan sosial.
Ia melanjutkan, sesuai dengan semboyan negara yakni Bhinneka Tunggal Ika, seluruh masyarakat Indonesia perlu menyadari bahwa keberagaman semestinya menjadi kekuatan untuk membawa Indonesia semakin maju dan unggul di kancah global.
Pasalnya, menurut dia, dengan adanya keberagaman akan sangat memungkinkan terjadinya kolaborasi untuk saling melengkapi, terutama di era perkembangan zaman yang sangat dinamis seperti saat ini.
"Kita semua harus sadar kita lahirnya beda-beda. Misalnya saya lahir di Sumatera, kemudian besar di Bali, budayanya sudah beda. Ada yang lahir berkecukupan, ada yang dalam kekurangan. Ada yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, ada yang tidak. Kita harus melihat itu semua sebagai kelebihan," kata Hendarman.
"Perbedaan menjadikan kita harus bisa berkolaborasi, kita tidak akan pernah berhasil sendiri. Coba kalau kita bersikap egois, tidak mau menyapa, hanya menutup diri, tentu tidak akan bisa (berhasil). Kita bisa memperoleh kesempatan lebih baik, lebih banyak, kalau kita bisa menggali kebersamaan dengan teman-teman yang lain," katanya.
Untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju di masa depan, Hendarman mengatakan generasi muda yang merupakan penerus bangsa harus lebih menyayangi dan mencintai keberagaman.
"Untuk itu saya berharap anak-anak muda di Indonesia memiliki pola pikir dan sikap toleransi, menjunjung tinggi solidaritas dan gotong royong, serta menjadi contoh teladan Pelajar Pancasila dengan enam profil yang terdiri dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif," katanya.
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...