Anak Yatim Lintas Iman Ketuk Pintu Langit Doakan Bangsa RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suasana Museum Kebangkitan Nasional mendadak hening tatkala enam bocah mulai melantunkan doa dengan suara lembut dan penuh ketulusan dalam doa kebangsaan bertajuk “Mengetuk Pintu Langit, Doa Lintas Iman untuk Keselamatan Bangsa” yang digelar Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (18/3/2021).
Tidak seperti pada kegiatan serupa di mana para tokoh lintas agama yang memimpin doa bersama, pada kesempatan ini anak-anak yatim lintas iman yang berdiri paling depan untuk mengetuk pintu langit.
“Tuhan yang Maha Luhur, aku bersyukur. Sebab malam ini masih Kau anugerahi nikmat kehidupan. Nikmat berupa kesehatan, kebahagiaan, saling memperhatikan, menyayangi dan mencintai,” kata Sumantri, Anak Muslim Indonesia mengawali doa yang dipanjatkan.
“Tuhan yang Maha Pengasih, aku berterimakasih. Kau limpahi, kesempatan menjalani kehendak-Mu, sebagai umat yang berserah kepada kepastian-Mu, sebagaimana segala ciptaan tunduk dan patuh atas kuasa-Mu. Kuasa-Mu menjadi sebab dari kejadian atas semua ini, baik yang datang sebagai cobaan atau ganjaran, semua atas kehendak-Mu. Sebagaimana atas segala ciptaan tunduk dan patuh atas kuasa-Mu. Sebagaimana orangtua memberi teguran karena sayang dan cinta,” ujar Fidel Benedic Babu, Anak Kristen Indonesia.
“Tuhan yang Maha Besar, berkatilah negeri ini, negeri tempat kami mengabdi. Berkatilah pemimpinnya, mereka yang bekerja melindungi kami, lindungi dan kuatkan mereka, agar tetap setia menunaikan tugas negara, hindarkan mereka dari segala godaan, agar mereka tetap teguh mengawal Bhinneka Tunggal Ika,” sambung Yasinta Dorothea Wada, Anak Katolik Indonesia.
“Tuhan yang Maha Kuat, kuatkanlah keluarga, teman, dan semua orang yang sedang menjalani isolasi, sembuhkanlah hingga tuntas mereka yang terpapar covid-19. Atas nama kekuatan-Mu, kuatkanlah kekebalan badan kami, agar selamanya terhindar dari pandemi. Jagalah kesadaran semua orang agar setia menjalani protokol Kesehatan,” ucap I Nyoman Maswinara, Anak Hindu Indonesia.
“Tuhan yang Maha Bijak, pancarkanlah sinar kebahagiaan kepada para dokter dan tenaga kesehatan, agar senantiasa tabah dan tegar menunaikan tugas mulia. Menyelamatkan nyawa sesama, tanpa menimbang suku, ras, dan agama. Tanpa memandang asal, tempat tinggal, dan kedudukan. Jagalah para pejuang kemanusiaan itu, sebab merekalah perisai yang melawan wabah selama ini,” lanjut Nasya Karuna Oktavian, Anak Buddha Indonesia
“Tuhan yang Maha Kasih, cintailah kami anak-anak Indonesia. Rangkul dan dekatkan kami dalam keagungan cinta-Mu, gandeng kami agar senantiasa berpegang dalam ajaran cinta kasih-Mu. Berselimut asa, asih dan asuh-Mu. Bimbing kami, melewati masa ini agar hidup normal sedia kala. Belajar besama kawan-kawan, tanpa jarak, makan besama, minum bersama, bejalan beringan, menyongsong masa depan. Dibawah langit cerah menuai harapan,” tutur Angel Pratiwi, Anak Khonghucu Indonesia menutup rangkaian doa bersama.
Dalam acara doa kebangsaan ini dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para tamu undangan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, para pejabat eselon I Kemenag hingga para ASN Kemenag tampak hanyut dalam doa yang dilangitkan. (Kemenag)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...