Analisis Pakar: Pilot Germanwings Mungkin Sengaja Menabrakkan Pesawat
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Berdasarkan analisis atas kotak hitam pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Selasa (24/3), pakar Prancis menduga pilot dengan sengaja menurunkan ketinggian pesawat lalu menabrakkannya ke gunung dan kemudian jatuh.
The Independent hari ini (26/3) memberitakan para ahli penerbangan Prancis menduga salah satu pilot di kokpit telah mengambil keputusan dengan sadar untuk menabrakkan pesawat ke lereng gunung. Dugaan ini antara lain didasarkan pada terkuncinya salah satu pilot di luar, dan berupaya mendobrak masuk, tetapi tidak berhasil.
Pakar itu menduga ada motif bunuh diri dalam keputusan pilot untuk dengan sengaja menabrakkan pesawat ke lereng gunung, namun skenario bunuh diri tersebut hanya salah satu. Sebab, ada kemungkinan lainnya, yaitu pilot sakit mendadak. Skenario yang terakhir ini diakui lemah, karena jika sakit mendadak, seharusnya pesawat tidak turun secara perlahan dari ketinggian, sebagaimana yang terjadi pada Germanwings.
"Terbang lurus ke arah gunung tidak masuk akal,” kata ahli itu, sebagaimana dilansir The Independent.
“Kalau bukan karena tindakan abnormal dari kru pesawat, yang sadar betul apa yang dia lakukan, bisa juga karena ketidakmampuan bereaksi karena suatu hal," kata ahli penerbangan yang tidak disebut namanya itu.
Sementara itu, AFP mengutip seorang penyidik, yang membenarkan bahwa salah satu pilot terkunci di luar kokpit. Hal itu diketahui berdasarkan rekaman suara yang ada pada kotak hitam.
"Di awal penerbangan Anda bisa mendengar kru berbicara dengan normal. Lalu Anda mendengar suara kursi didorong ke belakang dan pintu terbuka dan menutup. Setelah itu tidak ada suara lagi sampai terjadi kecelakaan," kata penyidik.
Disebutkan bahwa suara alarm terdengar saat pesawat mendekati daratan.
Pakar penerbangan Prancis lainnya, Nicolas Redier, juga mendukung teori bunuh diri. Ia menekankan bahwa pilot dengan sengaja mengunci ko-pilot berada di luar kokpit.
Menurut dia, setiap pilot yang meninggalkan kokpit memiliki kode pembuka pintu kokpit. Namun pintu bisa tetap tertutup jika tombol kunci ditekan dari dalam kokpit, dan itulah yang diduga dilakukan oleh pilot Germanwings.
"Ketika Anda menekan tombol kode masuk, pilot di kokpit punya waktu 30 detik untuk mengunci puntu dengan menekan tombol kunci. Jika dia sakit, pintu seharusnya terbuka otomatis. Jika ko-pilot lupa kode pintu kokpit, seharusnya kru lainnya memiliki kode masternya," ujar Redier.
Teori lainnya soal penyebab kecelakaan ini adalah hilangnya tekanan udara dalam kabin yang membuat pilot pingsan dan membuat pintu kokpit rusak sehingga macet.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...