Anggota Ikhwanul Muslimin Mesir Ditangkap dengan Senjata Mesin dan Bahan Peledak
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Juru bicara militer Mesir, Kolonel Ahmed Ali, mengumumkan pada hari Sabtu (15/2) bahwa 19 anggota Ikhwanul Muslimin bersenjata telah ditangkap di Ismailia, Mesir.
Dalam pernyataannya seperti dikutip Al Ahram, Ali mengatakan bahwa 19 orang tersebut membawa senapan otomatis, senapan mesin, seragam polisi dan bahan peledak.
Dari mereka, militer juga menyita tiga truk dan sembilan sepeda motor yang digunakan dalam operasi mereka melawan tentara dan polisi.
Mesir terus mengalami serangan sejak Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin digulingkan dari kursi kepresidenan pada awal Juli tahun lalu. Menurut laporan media, beberapa pos pemeriksaan keamanan di kota Terusan Suez juga ditembaki oleh kelompok bersenjata tak dikenal pada Jumat (14/2) malam.
Puluhan polisi dan personil militer meninggal akibat serangan tersebut. Pada bulan Desember, Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, dan menuduh mereka mendalangi serangan terhadap polisi dan tentara.
Namun kelompok ini membantah terkait dengan serangan terhadap polisi atau tentara. Di Mesir, sekarang ada ribuan anggota Ikhwanul Muslimin sekarang ditahan atau dipidana di penjara, termasuk puluhan tokoh senior mereka.
Pada hari Minggu , kejaksaan Mesir memerintahkan penahanan 12 tersangka yang dituduh membentuk sayap militer Ikhwanul Muslimin di Beni Suef, Mesir, dan melakukan serangan yang membunuhlima polisi pada bulan Januari .
Mesir setelah revolusi yang berlanjut, pertengahan Januari lalu menyetujui konstitusi baru yang menggantikan konstitusi 2012 yang disusun dengan didominasi oleh kelompok Ikhwanul Muslimin selama pemerintahan Morsi.
Dalam waktu dekat sesuai peta jalan yang disusun, Mesir segera menyelanggarakan pemilihan presiden dan kemudian pemilihan palemen.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...