Anggota K-Pop EXO Putuskan Hubungan dengan Merek Jam Tangan Swiss
Luhan protes pernyataan tentang negara Taiwan.
SATUHARAPAN.COM-Penyanyi dan aktor China, Lu Han, mantan anggota boy band K-Pop populer EXO, mengatakan pada hari Minggu (5/9) bahwa ia akan memutuskan hubungan dengan merek jam tangan mewah Swiss, Audemars Piguet, setelah CEO-nya menyebut Taiwan sebagai sebuah negara dalam sebuah wawancara.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, menolak referensi apa pun ke pulau yang berpemerintahan sendiri itu sebagai sebuah negara. Di bawah kebijakan satu negara, negara lain memiliki hubungan diplomatik dengan China atau Taiwan, tetapi tidak keduanya.
Dalam sebuah video yang beredar online, CEO merek jam tangan itu, François-Henry Bennahmias, menyebut Taiwan sebagai "negara berteknologi tinggi ultra-modern" dalam sebuah wawancara.
Lu telah menjadi duta besar untuk Audemars Piguet sejak 2018. Sebuah pernyataan yang diposting oleh studio Lu mengatakan bahwa dia dan timnya mendesak merek jam tangan tersebut untuk meminta maaf dalam bahasa China dan Inggris, tetapi gagal mencapai kesepakatan dengan perusahaan tersebut, yang menyebabkan Lu memutuskan hubungan.
"Kepentingan nasional di atas segalanya, studio Lu Han dan Lu Han akan mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial," bunyi pernyataan itu. Belum jelas apa sumber ketidaksepakatan mereka.
Audemars Piguet pada hari Sabtu telah memposting pernyataan China di Weibo untuk meminta maaf atas kesalahannya.
“Kami meminta maaf atas pernyataan yang salah baru-baru ini. Audemars Piguet selalu berpegang pada posisi satu-China dan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China,” bunyi pernyataan itu.
Selebriti di China sering ditekan untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang dianut oleh pemerintah China atau menghadapi konsekuensi.
Selebriti seperti Fan Bingbing dan Zheng Shuang telah didenda berat karena menghindari pajak, dan aktris populer Zhao Wei pekan lalu namanya dihapus dari kredit film dan acara TV yang dia bintangi tanpa penjelasan.
Pada bulan Maret, lebih dari 30 selebriti China memutuskan hubungan dengan merek seperti Nike, H&M, dan Adidas setelah media pemerintah mengkritik merek tersebut karena mengungkapkan keprihatinan atas penggunaan kapas Xinjiang menyusul keluhan pelecehan dan diskriminasi terhadap etnis minoritas di wilayah tersebut.
Lebih dari satu juta anggota Uyghur dan minoritas etnis mayoritas Muslim lainnya telah dikurung di kamp-kamp penahanan di Xinjiang, menurut pemerintah dan peneliti asing. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...