Anggota Parlemen Diusulkan Maksimal Dua Periode
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anggota parlemen, baik DPR, DPD, ataupun DPRD, diusulkan hanya bertugas maksimal dua periode guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga negara tersebut, kata Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Adin Jauharuddin.
"Sekarang bisa dilihat wajah-wajah di DPR itu-itu saja. Hal ini menyebabkan kepercayaan masyarakat menurun dengan undang-undang yang kemungkinan tidak berubah," kata Adin dalam diskusi Pemilu 2014 di Jakarta, Kamis (13/3).
Ia berpendapat selama ini tidak ada ketentuan yang mengatur berapa lama seharusnya para anggota parlemen bertugas sebagaimana presiden dan kepala daerah, yang hanya dua periode masa jabatan atau sepuluh tahun.
"Jika terlalu lama, misalnya hingga lima periode (25 tahun, Red), menimbulkan anggapan status quo pada mereka itu," katanya.
Selain itu, menurut Adin, hal itu untuk memberikan kesempatan yang merata kepada calon-calon di luar, yang mungkin lebih berkualitas. "Untuk menyegarkan politik parlemen dan mengubah kebijakan yang itu-itu saja," ia menggambarkan.
"Penyegaran" anggota DPR, menurut pendapatnya, berdampak cukup besar, yakni kepercayaan masyarakat bisa tumbuh dan kebijakannya dapat berubah.
Saat ini, ia menyebutkan, target Prolegnas menurun tidak sampai 70 persen pada 2014.
"Dua periode dinilai ideal karena saat masa jabatan pertama, masih dalam tahap pengenalan dan belajar, kemudian masa yang kedua sudah matang," ia menjelaskan.
Selain itu, ia menilai apabila tidak ada perubahan dari anggota DPR, akan menjadi karakter yang memengaruhi citra DPR.
"Kecuali ada people power (kekuatan massa), gelombang-gelombang besar, seperti aksi 1998 yang benar-benar efektif dan gelombang besar dari masyarakat tentang pembangunan gedung baru DPR yang akhirnya tidak jadi," ia mencontohkan.
Untuk itu, ia mengusulkan adanya undang-undang dan mekanisme yang jelas terkait berapa lama anggota parlemen menjabat untuk memperbaiki kaderisasi politik.
"Demi menghindarkan pemilik modal atau yang ada hubungan keluarga saja yang bisa maju. Biasanya kalau sudah tidak di DPR, pindahnya ke DPD atau DPRD. Di situ-situ saja," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...