Anggota PBB Sepakati Upaya Selamatkan Situs Budaya di Irak
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Negara-negara anggota PBB pada Kamis (28/5) menyatakan bahwa penghancuran oleh ekstremis terhadap beberapa situs budaya di Irak merupakan kejahatan perang dan sepakat untuk mengambil beberapa langkah untuk mengekang perdagangan artefak kuno curian.
Majelis Umum tersebut menerapkan resolusi untuk menyelamatkan situs-situs budaya Irak saat kekhawatiran internasional kian memuncak atas nasib situs arkeologi Palmyra di Suriah yang direbut oleh gerilyawan ISIS sepekan lalu.
Video berisi aksi gerilyawan ISIS menghancurkan artefak di museum Mosul dan menghantamkan palu godam ke dinding kuno di Hatra dan Nimrud memicu kemarahan dan seruan untuk mencegah terjadinya “pembersihan budaya” Timur Tengah.
Resolusi tidak mengikat yang disusun oleh Jerman dan Irak berisi kecaman terhadap aksi penghancuran “barbar” dan penjarahan situs warisan serta seruan untuk menuntut pelaku pengrusakan budaya.
Langkah tersebut mendesak beberapa negara untuk memastikan agar kolektor seni, balai lelang, dealer seni dan museum menyediakan dokumentasi untuk memverifikasi asal artefak.
“Penghancuran warisan budaya Irak, tempat lahir peradaban, tidak kalah barbar dan serius daripada membunuh rakyat Irak,” tutur Duta Besar Irak Mohamed Ali Alhakim kepada majelis yang terdiri dari 193 negara itu. (AFP)
Ikuti berita kami di Facebook
Patuhi Resep Guna Cegah Bahaya Resistensi Antimikroba
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Apoteker Rahmat Hidayat menekankan pentingnya mematuhi resep dalam meminu...