Angin Kencang Robohkan Tenda Jemaah Indonesia di Arafah
MEKKAH, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah tenda di Maktab 8, roboh, akibat angin kencang dengan kecepatan 19 kph melanda Arafah, pada Selasa (22/9) malam, sekitar pukul 20.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang sedang dalam perjalanan menuju tenda Amirul Hajj pun akhirnya meninjau terlebih dahulu ke lokasi kejadian.
Di lokasi tersebut, Lukman meminta pengelola maktab yang bertanggung jawab atas pelayanan di tempat itu segera mencari alternatif tenda bagi jemaah yang tendanya roboh.
"Tolong segera cari alternatif tenda, berapa kapasitas tenda yang ada," kata Menag kepada petugas Indonesia yang mendampinginya bertemu dengan pengurus maktab dan perwakilan Muassasah Asia Tenggara.
Dalam dialog tersebut, diketahui ada tiga tenda yang bisa menjadi alternatif tenda, yaitu tenda untuk musala dan tenda untuk pengurus maktab dan muassasah.
Namun kapasitas ketiga tenda tersebut, diperkirakan hanya bisa menampung 150 orang, sedangkan jumlah jemaah yang tendanya roboh mencapai 300 orang.
Sementara, pengelola maktab tidak berani membangun kembali tenda yang roboh karena khawatir roboh kembali.
Lukman pun meninjau tenda muassasah yang kondisinya lebih baik dan meminta Kepala Satuan Operasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) Letnan Kolonel Caj Abu Haris agar jemaah yang tendanya roboh ditempatkan di musala Maktab 9 dan Kantor Maktab 8.
"Tempatkan dulu." Kalau tidak muat baru ditempatkan di tenda muassasah, kondisi tenda itu lebih baik," katanya.
Menag menambahkan tenda jemaah haji yang roboh di Maktab 8. Setelah memastikan jamaah haji kloter 12 Embakarsi Jakarta – Pondok Gede (JKG 12) mendapatkan tenda pengganti, Menag baru menuju kawasan tenda Kantor Misi Haji Indonesia.
Bukannya langsung memasuki tenda yang telah disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Menag justru meninjau terlabih dahulu tenda DPR RI, DPD RI, KPHI, dan Konsul Jenderal yang mengelilingi tendanya. Menag memastikan bahwa tendanya tidak dibedakan dengan lainnya.
“Saya tidak mau kalau tenda saya lebih baik dari lainnya,” kata Menag seperti dikutip dari kemenag.go.id.
Selepas meninjau tenda jemaah dan tim pengawas, Menag memilih untuk meninjau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Bandara. Selain berdialog dengan dokter penanggung jawab dan para medis lainnya, Menag juga menyapa para jemaah yang sakit. Dari situ, Menag menerima laporan bahwa jemaah sakit umumnya karena mengalami dehidrasi. Bahkan ada 9 jemaah yang telah dievakuasi ke Rumah Sakit Arafah dari pagi sampai dengan malam hari ini.
Sembari jongkok dan mengusap tangan jamaah, Menag berharap mereka bisa lekas sembuh dan bisa kembali ke tendanya masing-masing untuk melaksanakan wukuf pada Rabu (23/9).
“Istirahat ya bu, mudah-mudahan cepat sembuh,” kata Menag sembari mengusap lengan ibu yang terbaring sakit. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...