Angka Pembajakan Laut Dunia Anjlok
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Serangan bajak laut di seluruh dunia anjlok ke angka terendah dalam 20 tahun pada kuartal ketiga, kata Biro Maritim Internasional (International Maritime Bureau/IMB) pada Senin (31/10), sementara pihaknya memuji upaya antipembajakan oleh pihak berwenang dan industri pelayaran.
IMB mengatakan dalam laporan kuartalan terbarunya bahwa tercatat ada 42 kasus pembajakan di laut lepas pada Juli-September.
“Dengan hanya 42 serangan di seluruh dunia pada kuartal ini, pembajakan di laut berada di titik terendahnya sejak 1996,” katanya.
Pusat Pelaporan Perompakan IMB yang berbasis di Kuala Lumpur melaporkan 141 insiden mulai dari Januari hingga September, turun 25 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015.
“IMB sangat senang dengan upaya pihak berwenang nasional dan internasional dan industri pelayaran karena membantu menekan pembajakan,” katanya.
Namun, pihaknya memperingatkan bahwa serangan bajak laut yang melibatkan penyanderaan, terutama di dekat Nigeria, masih menjadi masalah dan menganjurkan para nahkoda dan badan tanggap darurat untuk tetap waspada.
Pembajakan dunia anjlok sejak 2012 setelah patroli angkatan laut internasional diluncurkan di lepas pantai Afrika Timur untuk merespons serangkaian serangan yang sebagian besar dilancarkan bajak laut yang berbasis di Somalia.
Belum ada serangan di lepas pantai Somalia sepanjang tahun ini, menurut IMB. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Serah Terima MPH-PGI, Pdt. Jacky Manuputty: “Kami Akan Mel...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Tongkat estafet kepemimpinan bahtera oikoumene resmi beralih dari MPH-PGI p...