Angkutan Umum Tidak Turunkan Tarif, Biaya Suku Cadang Masih Tinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Angkutan Darat (Organda) beralasan biaya pembelian suku cadang kendaraan yang masih tinggi merupakan salah satu penyebab angkutan umum di beberapa daerah tidak mengalami penurunan tarif.
“Kami belum ada rencana turunkan tarif, karena masih melihat kondisi operasional yang ada. Harga suku cadang masih tinggi akibat kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi beberapa waktu lalu," kata Sekretaris Jenderal Organda, Andriansyah, seperti dikutip Antara, Jumat (2/1) .
Andriansyah menjelaskan saat ini biaya operasional dan pemeliharaan satu unit kendaraan umum paling sering digunakan untuk biaya penggantian ban dan suku cadang.
"Biaya operasional tersebut dikeluarkan untuk pemeliharaan kendaraan, sehingga mampu menjamin pelayanan dan keselamatan penumpang," kata Andriansyah.
Selain itu, tambahnya, harga suku cadang yang tinggi juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah. “Kalau nanti nilai tukar rupiah turun, kami akan melakukan evaluasi untuk mengkaji penurunan tarif angkutan yang ada," kata Andriansyah.
Menurutnya, turunnya harga BBM bersubsidi solar dari Rp7.500 per liter menjadi Rp7.250 per liter belum bisa dijadikan alasan untuk menurunkan harga tarif angkutan umum.
"Karena penurunannya tidak signifikan. Sementara imbas dari kenaikan BBM lalu mengharuskan kami menaikkan harga sebesar 10 persen, yang seharusnya 25 sampai 30 persen untuk Angkutan Kota Antar Provinsi," kata Andriansyah. (Ant).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...