Anies Tekankan Kampanye Bak Perjalanan Spiritual

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga mengevaluasi diri dengan mengatakan kegiatan kampanye berupa sosialisasi kepada berbagai warga di sejumlah tempat yang jarang diperhatikan di DKI Jakarta sebagai perjalanan spiritual.

“Perjalanan kampanye selama ini perjalanan spiritual buat saya,” kata dia saat Konsolidasi Internal Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, di MD Building, Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, hari Jumat (6/1).

Dia mengemukakan selama melakukan perjalanan di berbagai titik di Jakarta, dia merasakan antusiasme penduduk DKI Jakarta semakin meningkat menghadapi hari pencoblosan.

“Saat sekarang kita berinteraksi, maka suasannya berbeda dengan yang lalu, karena sekarang terasa sekali lebih hidup, kalau dulu saya merasakan tatapan warga itu berbeda dengan sekarang, karena  tatapan warga sekarang penuh optimistis,” kata dia.

Dia menceritakan antusiasme warga tersebut terlihat saat dia bertanya ke warga di berbagai tempat di Jakarta, apakah warga di tempat itu menghendaki gubernur diganti.

“Jadi kalau (warga) ditanya mau nggak gubernurnya ganti, mereka langsung jawab ‘ganti’ dan itu semangatnya,” kata dia.  

Dimensi Internasional

Anies menyoroti dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 DKI Jakarta terdapat sebuah nuansa yang berbeda dengan pilkada sebelumnya.

“Pilkada kali ini lebih dari sekadar pilkada dan tidak seakdar pemilihan gubernur karena ada konteks pertarungan mengenai keadilan yang luar biasa, ada persoalan reklamasi, ada persoalan ketimpangan, ada persoalan aspirasi kehidupan beragama,” kata dia.

Menurut dia, pilkada ini tidak sekadar tercatat sebagai pemilihan yang dilakukan serentak atau pertarungan antar figur terkemuka,  tetapi merupakan pertarungan rakyat.

“Saya melihat pilkada jakarta ini menyedot perhatian luas karena tidak hanya di jakarta saja bukan hanya Indonesia, tetapi berbagai belahan dunia melihat apa yang terjadi di tempat ini,” dia menambahkan.   

Editor : Eben E. Siadari